RADARCIREBON.TV- Mitos adalah cerita tradisional yang menceritakan tentang asal-usul alam semesta manusia, pahlawan, atau dewa-dewi yang mengandung penafsiran tentang kejadian-kejadian luar biasa.
Mitos biasanya tidak diketahui asal- usulnya dan sebagian besar bersifat tradisional, yang seolah-olah menceritakan kejadian-kejadian nyata dan khususnya dikaitkan dengan kepercayaan agama.
Seperti pada Kota Cirebon Jawa Barat yang menyimpan ragam cerita. Dari sejarah, budaya, hingga mitos-mitos atau cerita masyarakat yang tersebar dari mulut ke mulut.
Baca Juga:Begini Cara Mengajukan Pinjol Dengan Aman, Bisa Langsung Masuk Saldo DanaCuman Dengan Live Tiktok Bisa Dapetin Jutaan Rupiah. Kok Bisa?
Pada kawasan Keraton hingga di beberapa tempat di Kota Cirebon memang terkenal banyak mitos-mitos yang bisa dikatakan sangat akrab di telinga masyarakat.
Berikut adalah beberapa mitos yang ada di kota Cirebon.
Mitos Yang Ada di Kota Cirebon
1. Siluman Buaya putih
Sungai Krian dan situs Lawang Sanga di Kota Cirebon menyimpan mitos tentang keberadaan Buaya putih.
Menurut cerita masyarakat sekitar Buaya putih penunggu sungai Krian di Lawang Sanga itu merupakan jelmaan anak dari Sultan Kasepuhan Cirebon.
Warga sekitar percaya bahwa Buaya putih tersebut jelmaan dari Elang Angka Wijaya. Pada awalnya Buaya putih itu hidup di lingkungan Keraton, tepatnya di kolam yang berada di bangunan lunjuk Keraton Kasepuhan.
Namun ketika Buaya Putih tersebut semakin besar ia berpindah tempat ke sungai Krian, yang memang lokasinya tak jauh dari Keraton.
Bahkan masyarakat sekitar percaya bahwa ada tradisi lempur tumpengan ke sungai, jika ada masyarakat yang melihat Buaya putih dengan tujuan untuk menjaga lingkungan bersama-sama.
2. Jalan Karanggetas
Jalan karanggetas merupakan salah satu jalan yang memiliki akses menuju Keraton Kanoman dan Kesepuhan Cirebon.
Baca Juga:Gak Cuman di HP, Ini Dia Cara Maen Mobile Legends Menggunakan PCMusim Liburan Tapi Gapunya Duit? Pinjam Ke Dana Aja.
Sepanjang jalan, di jalan karanggetas Anda akan menemukan tokoh-tokoh yang berjejer dan menjual aneka ragam barang.
Konon katanya, jalan karang getas ini terkenal sebagai kawasan penggugur atau peruntuh jabatan bagi para pejabat yang memiliki sifat angkuh.
Bahkan tak sedikit pejabat yang enggan atau takut melintas di Jalan Karanggetas tersebut, khususnya bagi para pejabat yang memiliki sifat angkuh, sombong, dan tidak jujur.
Mitos ini berasal dari kisah syekh Magelung Sakti pada sekitar tahun 1479. Beliau merupakan seorang tokoh sakti mandraguna yang memiliki sifat angkuh dan sombong.
Syekh Magelung Sakti merasa bahwa dirinya adalah orang paling hebat di dunia yang tidak bisa dikalahkan sehingga ia menentang siapapun.
Syekh Magelung Sakti mencari lawan yang bisa memotong rambutnya, namun banyak dari lawan-lawannya yang tidak berhasil memotong rambutnya dengan menggunakan senjata.
Tak berselang lama dari itu, datanglah Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang akhirnya menerima tantangan dari Syekh Magelung Sakti.
Sunan Gunung Jati akhirnya berhasil memotong rambut Syekh Magelung Sakti tanpa menggunakan senjata.
Dengan kedua jarinya, Syekh Gunung Jati mampu memotong rambut Syekh Magelung Sakti. Karena kejadian tersebut akhirnya Syekh Magelung Sakti menjadi pengikut Sunan Gunung Jati.
3. Patung Perawan Sunti
Patung ini berada di Gua Sunyaragi, Gua Sunyaragi dijadikan sebagai salah satu objek wisata sejarah di Cirebon.
Di tempat ini, tentunya memiliki mitos yaitu larangan menyentuh patung Perawan Sunti.
Patung Perawan Sunti berada tepat di pintu masuk Gua Petang, salah satu area yang ada di kompleks taman air Gua Sunyaragi. Namun patung tersebut merupakan replika, karena patung yang asli disimpan oleh pengelola.
Mitos yang berkembang terkait dengan Patung Perawan Sunti ini adalah, 1kita tidak diperkenankan untuk menyentuh patung tersebut terutama bagi para wanita Perawan Atau gadis, Hal ini karena dipercaya gadis Atau Perawan yang menyentuh Patung Perawan Sunti tersebut mereka akan mengalami kesulitan untuk menemukan jodoh.
5. Gue Kelanggengan
Gua Kelanggenan yang berada di Gua Sunyaragi memiliki mitos yang berbeda dari Mitos Patung Perawan Sunti.
Jika orang yang menyentuh Patung Perawan Sunti akan sulit mendapatkan Jodoh, Orang yang masuk ke Gua Kalenggan akan cepat mendapatkan jodoh.
Kalanggengan diambil dari kata Langgeng yang berarti Awet, Abadi atau selamanya. Jika anda suda memiliki pasangan dan masuk ke Gua Kalenggengan, maka hubungan Anda akan semakin Langgeng. Namun jika Anda belum memiliki pasangan dan masuk ke Gua Kalanggenan, maka Anda akan cepat mendapatkan jodoh.
Itu sebabnya banyak yang beranggapan jika tidak sengaja menyentuh patung perawan Sunti, mereka berfikir tinggal masuk ke Gua Kalanggenan saja.
6. Lorong Menuju Mekkah-Madinah Gua Sunyaragi
Mitos tentang Gua atau lorong menuju Makkah dan Madinah sangat akrab di telinga masyarakat Cirebon.
Lorong ini berada di Gua Argajumut kompleks Taman Air Gua Sunyaragi. Kedua lorong itu bernama lorong Makkah-Madinah dan lorong Tiongkok-Gunungjati.
Dua lorong itu merupakan sebuah tempat yang masing-masing memiliki luas sekitar 1×1 meter persegi. Mitosnya, dua lorong itu disebut bisa menembus hingga ke Makkah-Madinah dan ke negeri Tiongkok.
Makna yang terkandung di balik mitos dari dua lorong tersebut. Mitos yang berkembang dari lorong Makkah-Madinah dan Tiongkok-Gunungjati itu sebenarnya memiliki pesan penting bagi kehidupan manusia.
Di samping itu, penamaan Makkah-Madinah dan Tiongkok-Gunungjati yang disematkan pada dua lorong tersebut sebenarnya merupakan simbol dari adanya peran bangsa Arab dan Cina di balik berdirinya Cirebon.
Itulaha beberapa mitos-mitos yang ada di Kota Cirebon, apakah anda tertarik untuk mengunjungi salah satunya.