RADARCIREBON.TV- Starlink yang selama ini dikenal sebagai rajanya internet satelit, sekarang mulai ketat banget persaingannya. Beberapa negara—termasuk China dan bahkan AS sendiri—udah mulai dorong pesaing-pesaing baru buat menyaingi dominasi Elon Musk di luar angkasa.
China Nggak Mau Ketinggalan: Hadirkan SpaceSail
Pemerintah China lagi serius banget nih masuk ke dunia internet satelit. Mereka dukung layanan baru bernama SpaceSail, semacam “versi China-nya Starlink”.
SpaceSail udah mulai beroperasi di Kazakhstan dan lagi nego-negoan buat masuk ke Brasil. Nggak cuma itu, mereka juga ngincer ekspansi ke lebih dari 30 negara lainnya.
Baca Juga:Ini Dia Rahasia Vatikan Mengawetkan Jenazah Paus FransiskusTernyata Kanker Payudara Masih Jadi Masalah Serius di Indonesia, Ini yang Harus Kamu Tahu!
Target mereka lumayan ambisius juga: pengen ngorbitin 15.000 satelit ke luar angkasa sampai tahun 2030. Tujuannya? Biar koneksi internet satelit mereka makin kenceng dan bisa dipakai di lebih banyak tempat.
Eropa Nggak Mau Ketinggalan: Eutelsat Siap Gantikan Starlink?
Beralih ke Eropa, ada Eutelsat dari Prancis yang juga ikut unjuk gigi. Perusahaan ini sempat bikin heboh karena sahamnya meroket tajam—hampir 390%—setelah kabar Starlink bakal cabut dari Ukraina, dan Eutelsat digadang-gadang jadi pengganti.
Eutelsat sekarang udah gabung sama perusahaan satelit asal Inggris, OneWeb, dan jadi operator satelit terbesar ketiga di dunia dari segi pendapatan. Jadi, kekuatannya nggak main-main.
Amerika Juga Punya Pesaing Baru: AST SpaceMobile
Uniknya, di Amerika sendiri—yang notabene rumahnya Starlink—muncul juga pesaing baru bernama AST SpaceMobile.
Bahkan, Brendan Carr, salah satu pejabat Komisi Komunikasi Federal (FCC) yang dulu dikenal sangat mendukung Starlink, sekarang terang-terangan kasih dukungan ke AST.
Carr sampai datang langsung ke markas AST di Texas bareng Senator Ted Cruz, dan dia bilang kalau AST penting banget buat keamanan nasional dan buat “ngalahin” ambisi China di dunia internet satelit.
Tapi AST Masih Harus Berjuang
Meski dukungan udah mulai berdatangan, AST SpaceMobile belum bisa jalan 100% karena masih butuh lisensi resmi dari FCC buat ngeluncurin dan ngoperasikan satelit mereka. Saat ini, mereka baru dapat izin buat lima satelit awal yang namanya BlueBird.
Baca Juga:Benarkah Lemon Bisa Bantu Turunkan Gula Darah? Ini Penjelasan Simpelnya!Diburu Warganet! Game HP Ini, Bisa Dapat Saldo DANA Sampai Rp580.000! Serius Nih, Buruan Coba!
Mereka juga lagi nyiapin versi baru BlueBird yang lebih canggih, tapi peluncurannya sempat ditunda sama India dari kuartal 2 ke Juli 2025. AST butuh minimal 45-60 satelit di orbit buat bisa kasih layanan internet mobile yang stabil dan bisa diandalkan.
Siap Bersaing Langsung dengan Starlink
Yang bikin seru, AST bakal berhadapan langsung sama Starlink, terutama dalam layanan internet seluler. Starlink sendiri rencananya bakal resmi luncurin layanan mobile bareng T-Mobile pada Juli 2025. Jadi, tahun depan bisa jadi tahun panas buat kompetisi internet satelit!
Carr sendiri sih bilang bahwa dia dukung teknologi satelit generasi baru—termasuk Starlink dan juga pesaingnya kayak AST dan Amazon Project Kuiper. Tapi dia juga ngasih sinyal kuat bahwa Eropa lebih baik kerja sama sama Starlink daripada satelit China.