RADARCIREBON.TV- tari sintren berasal dari pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah, khususnya daerah Cirebon, Indramayu dan Brebes.
Tari merupakan kebudayaan dari hasil suatu karya manusia yang berupa seni, adat keyakinan dan pengetahuan.
Seni Tari biasanya disajikan dengan berbagai gerakan yang indah dan memiliki pesan mendalam atau pesan tertentu yang akan disampaikan melalui gerakan tersebut kepada para penonton.
Baca Juga:Baca Sebelum Kamu Investasi, Ini Keuntungan Dan Perbedaan Aktif Income dan Passive IncomeMau Ke Taman Safari, Ini Daftar Satwa Unik Yang Bisa Kamu Lihat
Salah satu kesenian yang ada di Cirebon adalah seni Tari Sintren, seperti apa sih Tari Sintren tersebut? berikut adalah penjelasan tentang Tari Sintren.
Tari Sintren
Tari sintren berfungsi sebagai media penghubung dengan roh leluhur dalam ritual bersih desa atau ritual yang bisa disebut sebagai penolak musibah.
Tari Sintren juga biasanya dijadikan sebagai media ritual agar turunnya hujan, ritual tradisi ruwatan dan juga ritual pemberian nama kepada bayi.
Makna filosofis yang ada pada gerakan tari sintren ini adalah ketika penari sintren di sawer uang baik kertas atau koin penari tersebut akan terjatuh atau pingsan.
Dalam hal tersebut menandakan bahwa manusia akan semakin banyak uang mereka akan cenderung lupa diri dan bisa menjadi suatu kejatuhan atau kehancurannya.
Makna Tari Sintren
Secara umum Tarian Sintren ini mengingatkan kepada manusia agar tidak terlalu terlena dengan kehidupan duniawi dan agar selalu mengingat urusan akhirat.
Tari Sintren memiliki makna filosofis dan simbolis di mana setiap elemen dalam tarian tersebut mengandung pesan yang sangat mendalam tentang kehidupan para manusia.
Baca Juga:Butuh Dana Instan, Ini Limit Maksimum Gopay PinjamMuludan, Tradisi Unik di Keraton Cirebon
Perlu kita garis bawahi, pada tari Sintren tersebut kita dapat mengambil makna penting bahwa Tari ini mengajarkan atau menekankan pentingnya menjaga hubungan persaudaraan dan pentingnya berdoa kepada Tuhan.
di bawah ini adalah makna yang terkandung dalam tarian tari sintren.
1. Kurungan
Kurungan dijadikan objek yang mengurung penari dan menyulapnya hingga menjadikan penari Sintren yang berubah pakaian hingga dandananya menjadi penari yang cantik dengan kacamata hitamnya yang khas.
Bentuk melengkung dari Kurungan Ayam memiliki arti bahwa lengkungan ini salah satu lambang fase kehidupan manusia dari bawah menuju puncak dan kembali lagi ke bawah.
Artinya kehidupan bersifat sementara dan manusia akan kembali ke asal jadi makna tersebut sebagai pengingat agar manusia tidak lupa diri
2. Uang
Para penonton dapat melempar uang koin atau uang kertas kepada penari Sintren yang sedang menari di atas panggung.
Uang yang dilempar oleh penonton akan menyebabkan penari jatuh lemas atau pingsan untuk sementara waktu.
Hal tersebut menandakan bahwa bahaya dari terlalu mementingkan duniawi akan membuat kita menjadi serakah dan lupa diri.
3. Gerakan Tarian
Gerakan lemas setelah menerima lemparan uang memiliki makna filosofis yang terkait dengan konsekuensi dari sikap manusia yang serakah dan tidak seimbang Dalam kehidupan atau melupakan Tuhan.
4. Tali Pengikat Penari
Tali atau selendang yang digunakan oleh penari melambangkan bahwa sesama manusia harus menjaga hubungan baik, jadi tali tersebut bermakna sebagai pengikat tali persaudaraan.
5. Pembakaran Menyan
Menyan yang dibakar pada proses Tari Sintren ini menandakan agar manusia tidak lupa akan urusan spiritual atau meminta dan berdoa kepada Tuhan.
Keunikan Tari Sintren
Tari Sintren tentunya memiliki keunikan tersendiri, keunikan ini terletak pada gerakan yang Repetitif dimana gerak duduk dengan menggelengkan kepala, gerak malangkerik dan juga gerak tangan ukelan.
Tari Sintren tidak bisa dijadikan sebagai hiburan karena dalam tariannya mengandung unsur magis yang kental.
1. Unsur Magis
Sebelum menari biasanya penari Sintren dipukuli oleh pawang untuk mendapatkan kekuatan Mistis.
2. Pemanfaatan Roh Bidadari
Tari Sintren dipercaya memiliki kekuatan mistis, karena dalam beberapa tradisi Roh Bidadari akan masuk ke dalam tubuh penari Sintren.
3. Kostum Khusus
Seperti pada penari lain yang memiliki ciri khas kostumnya, Tari Sintren juga memiliki kostum khusus yang membedakan dari tarian lainnya.
4. Kacamata
Kacamata hitam yang digunakan oleh penari Sintren berfungsi untuk menambah daya tarik serta untuk mempercantik penampilan penari Sintren.
Dalam memerankan Tari Sinten tersebut, tidak seperti tari lain yang biasanya dimainkan oleh beberapa penari. Tari Sintren hanya diperankan oleh seorang gadis yang masih suci (perawan) kemudian dibantu oleh seorang pawang dan 6 orang gending.
Sangat unik bukan. Tari sintren Cirebon ini selain memberikan kesenian, tari ini juga memberikan nilai religi di mana kita harus tetap mengingat Tuhan, mengajarkan kita arti kesederhanaan dan tidak boleh serakah, juga kekeluargaan dan persaudaraan yang seharusnya terjalin begitu erat.