Kenapa Banyak Dokter Kandungan Itu Laki-Laki? Ini Jawaban Ahlinya

foto
ilustrasi/ alodokter.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Kasus pelecehan yang melibatkan dokter kandungan di Garut belakangan ini bikin heboh banget di media sosial. Nggak cuma satu, katanya sih korbannya lebih dari satu orang.

Kasus ini bikin banyak orang bertanya-tanya: kok bisa, sih, dokter kandungan—yang ngurusin kesehatan reproduksi perempuan—malah kebanyakan laki-laki?

Ternyata, hal ini memang udah jadi perhatian dari dulu. Tapi kabar baiknya, sekarang jumlah dokter kandungan cewek mulai naik pesat, lho!

Baca Juga:Pneumonia Bilateral: Penyakit Serius yang Sempat Dialami Paus Fransiskus Sebelum WafatCuma Modal Teh Serai, 10 Masalah Kesehatan Ini Bisa Diatasi! Nomor 7 Bikin Merinding!

Sekarang Udah Mulai Seimbang, Nih

Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Yudi Mulyana, bilang sekarang perbandingan dokter kandungan cowok dan cewek udah mulai hampir seimbang.

Kalau dulu rasio cewek-cowok itu kayak 1:3, sekarang udah mendekati 2:3. Jadi makin banyak perempuan yang ambil spesialisasi ini.

“Dari tahun ke tahun rasio ini mulai berimbang antara SpOG pria dan wanita, dulu iya (1 perempuan: 3 laki-laki),” kata Prof. Yudi pas diwawancara detikcom, Senin (21/4/2025).

Kenapa Dulu Didominasi Laki-Laki?

Nah, kalau ditanya kenapa dulu dokter kandungan kebanyakan laki-laki, jawabannya cukup masuk akal sih. Prof. Yudi bilang, jadi dokter kandungan itu nggak gampang. Ada banyak tantangan, mulai dari:

  • Tindakan medis yang berat, termasuk operasi besar.
  • Stres tinggi, karena harus mikirin dua nyawa sekaligus: ibu dan bayi.
  • Pendidikan spesialis (PPDS) yang panjang dan butuh stamina ekstra.
  • Harus siap kerja siang malam, nggak kenal waktu.
  • Ada juga operasi tumor dan kanker yang rumit dan lama.

Karena tantangannya lumayan berat, mungkin banyak calon dokter perempuan yang mikir dua kali buat masuk ke spesialisasi ini.

Tapi Tenang, Sekarang Udah Banyak Perempuan di Bidang Ini

Meskipun begitu, sekarang makin banyak perempuan yang tertarik dan berhasil jadi dokter kandungan. Dan ke depan, harapannya bisa makin banyak lagi, biar pasien perempuan juga punya lebih banyak pilihan, terutama yang lebih nyaman diperiksa oleh sesama perempuan.

0 Komentar