Seorang ayah memperjuangkan hak anak demi melindungi dan memastikan anaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Meski harus berurusan hingga ke pengadilan, ia tetap teguh memperjuangkan hak asuh dan keadilan bagi sang anak.
Perebutan hak asuh anak antara seorang pria bernama Muhammad Angga dan mantan istrinya, Herlina, harus berakhir di meja hijau Pengadilan Agama. Bahkan kini kasusnya telah memasuki tahap kasasi perlawanan.
Kasus ini bermula dari perceraian keduanya pada tahun 2019. Saat itu, tidak ada keputusan pengadilan terkait hak asuh anak, dan keduanya sepakat untuk mengasuh anak secara bersama-sama. Seiring waktu berjalan, Angga mempercayakan anaknya untuk tinggal bersama sang mantan istri di daerah Kegiren. Saat pandemi COVID-19 melanda, anak tersebut dibawa ke Blitar untuk tinggal bersama nenek dari pihak ibu, sementara sang ibu tetap bekerja di Brebes.
Baca Juga:Nyi Rambut Kasih, Asal Usul Majalengka – VideoMengenal Legenda Nyi Rambut Kasih – Video
Angga tetap berperan sebagai ayah dengan rutin mengunjungi anaknya setiap dua minggu sekali, menempuh perjalanan dari Cirebon ke Blitar. Namun, setelah sang mantan istri menikah kembali pada tahun 2023, ibu dari Herlina mulai menghubungi Angga secara intens. Mereka meminta agar anak dibawa kembali ke Cirebon dan disekolahkan di pondok milik Buya Yahya, serta tinggal bersama sang ayah.
Meski Angga telah mengajukan gugatan hak asuh ke pengadilan, hasilnya belum sesuai harapan. Proses panjang pun telah dilalui, mulai dari mediasi hingga peninjauan kembali (PK). Meski demikian, Angga menyampaikan bahwa tujuan utamanya hanya satu—melindungi dan memastikan hak anak tetap terjaga.
Ia pun menyatakan siap mendukung apapun keputusan sang anak, apakah memilih tinggal bersama ibu atau ayah, selama itu yang terbaik bagi masa depan anaknya.