Sekretaris desa (sekdes) di Majalengka diduga memakai dana desa untuk berjudi online, yang memicu kemarahan warga. Sebagai bentuk protes, puluhan warga menggeruduk kantor desa untuk menuntut pertanggungjawaban.
Puluhan warga menggeruduk Kantor Desa Cipaku, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Senin pagi. Mereka marah karena sekretaris desa diduga menyelewengkan dana desa sebesar 500 juta rupiah untuk judi online.
Salah satu warga, Chris Paul Siregar, mengatakan bahwa ini sudah menjadi laporan yang ketiga kalinya. Chris menjelaskan, pernyataan penggunaan dana untuk judi tersebut disampaikan langsung oleh sekdes saat dimintai keterangan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cipaku.
Baca Juga:Nyi Rambut Kasih, Asal Usul Majalengka – VideoMengenal Legenda Nyi Rambut Kasih – Video
Dengan begitu, warga berharap aparat penegak hukum, khususnya inspektorat, segera mengusut tuntas dugaan penyelewengan ini dengan transparansi yang tinggi dan adil, serta berharap pengelolaan dana desa ke depan lebih transparan.
Kepala Desa Cipaku, Nono Karsono, mengaku belum tahu pasti kebenaran dugaan tersebut. Ia juga mengatakan pengawasan terhadap sekretaris desa terbatas, tetapi ia siap bertanggung jawab jika terbukti ada penyalahgunaan.
Sementara itu, Nono juga menjelaskan sebagian dana desa telah digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), insentif BPD, dan honor RT/RW. Atas kejadian ini, Nono juga meminta agar warga bisa menunggu hasil audit inspektorat.