Aksi protes berupa penutupan jalan selama lima menit yang dilakukan perwakilan pemilik tanah di kawasan wisata Palutungan pada Minggu kemarin, mendapat perhatian langsung dari Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar. Bupati merespons cepat dengan berencana menggelar rapat pembahasan bersama BPKAD dan Dinas PUTR Kuningan dalam pekan ini.
Aksi ini dipicu oleh permasalahan kepemilikan lahan yang menjadi akses jalan penghubung menuju kawasan wisata Desa Puncak. Jalan tersebut berada di atas tanah milik warga. Pada awalnya, akses ini diperuntukkan untuk keperluan sosial dan pemerintahan, yaitu akses menuju Gedung BNN di Palutungan. Namun, seiring waktu, fungsinya bergeser menjadi jalur komersial wisata.
Pemilik lahan berharap adanya kepastian hak serta kejelasan atas penggunaan lahan mereka, yang sejak dilaporkan ke Pemda tahun lalu belum juga mendapat penyelesaian.
Baca Juga:Nyi Rambut Kasih, Asal Usul Majalengka – VideoMengenal Legenda Nyi Rambut Kasih – Video
Bupati menyatakan akan segera melakukan penanganan terhadap persoalan ini, sebagaimana menjadi bagian dari target kinerja pemerintahannya untuk menyelesaikan setiap aduan masyarakat secepat mungkin. Ditegaskan pula bahwa masalah ini tidak hanya muncul di pemberitaan, namun juga sudah disampaikan melalui layanan Kuningan Melesat.
Respon cepat ini disambut baik oleh juru bicara pemilik tanah, Tono Kartono dan Haji Abidin. Kepada RCTV, Abidin menyampaikan apresiasinya terhadap rencana Bupati dan berharap musyawarah bersama segera dilakukan demi mencari solusi terbaik.
Menurutnya, ini bukan soal mencari siapa yang benar atau salah, tetapi tentang duduk bersama untuk menyelesaikan masalah dan bersama-sama memajukan pariwisata Kuningan. Ia menyebutkan, hingga saat ini, tanah milik warga sepanjang sekitar 420 meter dan lebar 5 meter belum mendapat kompensasi dalam bentuk apa pun.
Harapannya, pertemuan dan pembahasan nanti dapat menghadirkan solusi yang tidak hanya mengakomodasi hak pemilik tanah, tetapi juga memberi dampak positif untuk kemajuan kawasan wisata Palutungan.