RADARCIREBON.TV- Belakangan ini, istilah Brain Rot lagi rame dibahas sama Gen Z. Istilah ini sebenernya bukan kondisi medis beneran, tapi lebih ke cara buat ngegambarin gimana otak kita bisa terasa “membusuk” gara-gara kebanyakan konsumsi konten digital tanpa henti.
Apa Itu Brain Rot?
Di era serba digital kayak sekarang, kita gampang banget kejebak scrolling di TikTok, Instagram, atau YouTube selama berjam-jam.
Nah, tanpa sadar, kebiasaan ini bisa bikin kemampuan berpikir dan fokus kita makin menurun. Istilah Brain Rot muncul sebagai metafora buat ngejelasin fenomena ini.
Baca Juga:Makanan Penyebab Asam Urat yang Perlu Dihindari Biar Nggak Nyeri TerusSalju Abadi di Puncak Jayawijaya Diprediksi Hilang 2026! Tanda Bahaya Perubahan Iklim?
Menurut Masoud Kianpour, peneliti dari Toronto Metropolitan University, kecanduan internet ini bukan cuma soal media sosial, tapi juga bisa terjadi karena belanja online, gaming, judi, sampai konsumsi konten dewasa.
Masalah ini makin parah sejak pandemi COVID-19, pas orang-orang makin sering di rumah dan nggak punya banyak pilihan hiburan selain internet.
Dampak dari Brain Rot
Masalahnya, terlalu banyak konsumsi konten digital bisa bikin otak jadi kurang aktif berpikir. Alih-alih belajar atau mengembangkan kreativitas, kita malah makin terbiasa menikmati informasi yang instan dan cepat. Akibatnya? Fokus menurun, gampang terdistraksi, dan jadi susah buat berpikir kritis.
Lebih parah lagi, media sosial juga sering jadi tempat penyebaran misinformasi. Masoud menjelaskan kalau algoritma media sosial cenderung menciptakan echo chamber, di mana kita hanya terpapar informasi yang sesuai dengan pandangan kita. Ini bisa bikin perpecahan di masyarakat makin tajam dan memperkuat ekstremisme.
Data juga menunjukkan betapa besarnya waktu yang dihabiskan orang-orang buat online. Di Amerika, anak muda bisa dapat 237 notifikasi dalam sehari, alias satu notifikasi setiap empat menit!
Sementara di Indonesia, menurut survei We Are Social 2024, rata-rata orang menghabiskan 7 jam 38 menit sehari di internet, dan sebagian besar waktu itu dipakai buat hiburan.
Bisa Bikin Otak “Membusuk”?
Saking populernya, istilah Brain Rot bahkan jadi Oxford Word of the Year di 2024. Oxford University Press mencatat penggunaan istilah ini meningkat 230% dalam setahun terakhir.
Baca Juga:Kenapa Kaki Sering Pegal atau Nyeri di Malam Hari? Awass, Bisa Jadi Gara-Gara Kolesterol!Bikin Nastar Enak? Jangan Sampai Salah Bikin Selai Nanas! Begini Resep Rahasianya
Meski begitu, apakah kebiasaan scrolling media sosial benar-benar bisa bikin otak “membusuk”? Kementerian Kesehatan Indonesia pun sampai angkat suara soal ini.
Mereka menyoroti bahwa kebiasaan terlalu lama pakai media sosial bisa berdampak buruk buat kesehatan otak, terutama dalam hal fokus dan daya pikir.
Casper Grathwohl, Presiden Oxford Languages, menyebut bahwa yang menarik dari fenomena ini adalah justru Gen Z dan Gen Alpha sendiri yang sadar dan bercanda soal dampak negatifnya. Mereka tahu kebiasaan ini buruk, tapi tetap melakukannya—sebuah dilema khas era digital!