Elon Musk Gabungkan xAI dengan X, Mau Bikin Apa Lagi?

foto
yourstory.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Elon Musk baru aja ngumumin kalau startup AI-nya, xAI, resmi bergabung dengan media sosial X (dulu Twitter) yang juga dia punya. Penggabungan ini katanya buat menyatukan data, model AI, sistem komputasi, distribusi, dan talenta terbaik dari kedua perusahaan.

Musk bilang, harga akuisisi totalnya sekitar US$ 45 miliar, dikurangi utang sebesar US$ 12 miliar. Karena kedua perusahaan ini masih dalam kepemilikan Musk sendiri, transaksi ini kemungkinan berupa pertukaran saham. Artinya, investor X bakal dapat bagian saham dari xAI.

Beberapa investor besar yang terlibat di kedua perusahaan ini antara lain Andreessen Horowitz, Sequoia Capital, Fidelity, Vy Capital, dan Kingdom Holding Co. dari Arab Saudi.

Baca Juga:Benarkah Kayu Manis Bisa Bantu Redakan Migrain? Ini Hasil Penelitiannya!Lebaran 2025 Kapan? Ini Penjelasan dari Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Musk, yang juga CEO Tesla dan SpaceX, membeli Twitter di 2022 seharga US$ 44 miliar dan sejak itu melakukan banyak perubahan, termasuk rebranding jadi X. Sekarang, dengan masuknya xAI, rencananya AI bakal lebih terintegrasi ke dalam platform X.

CEO X, Linda Yaccarino, juga ikut senang dengan langkah ini. “Masa depan semakin cerah!” tulisnya di X.

Grok, Colossus, dan Persaingan dengan OpenAI

Musk mendirikan xAI kurang dari dua tahun lalu dengan ambisi memahami “hakikat sejati alam semesta” (yep, ambisius banget!). Salah satu produknya, chatbot Grok, udah tersedia buat pengguna X dan bersaing langsung dengan produk OpenAI seperti ChatGPT.

xAI juga lagi membangun superkomputer di Memphis, Tennessee, yang disebut Colossus, buat melatih model AI mereka. Proyek ini sempat dikritik karena pengembangannya yang sangat cepat tanpa banyak konsultasi ke masyarakat.

Musk vs OpenAI

Menariknya, Musk dulu ikut mendirikan OpenAI di 2015 sebagai lab riset nirlaba. Tapi kemudian, dia cabut dan sekarang bersaing langsung dengan OpenAI, bahkan sempat berselisih secara hukum dengan Sam Altman, CEO OpenAI.

Sekarang, xAI sedang dalam proses menggalang dana baru dengan valuasi sekitar US$ 75 miliar, sementara OpenAI diperkirakan bernilai US$ 260 miliar.

Selain ngurus Tesla, SpaceX, X, dan xAI, Musk juga makin aktif di dunia politik. Dia menyumbang hampir US$ 300 juta buat kampanye Trump dan kandidat Partai Republik lainnya.

Baca Juga:Arus Mudik: Bandara Full, Pergerakan Penumpang Pesawat Tembus 741 Ribu Orang!Mudik Lebaran 2025 Memanas! Lonjakan Penumpang Bus Naik Hampir 100%

Gara-gara itu, dia sekarang dapat posisi penting di pemerintahan Trump sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang tugasnya memangkas birokrasi dan pengeluaran negara.

Posisi ini bikin Musk punya pengaruh besar dalam kebijakan pemerintah, yang bisa berdampak langsung ke bisnis-bisnisnya.

Bukan Pertama Kalinya Musk Menggabungkan Perusahaan

Kalau kamu ngikutin Musk dari dulu, ini bukan pertama kalinya dia menggabungkan dua bisnisnya. Di 2016, Tesla membeli SolarCity (perusahaan panel surya) seharga US$ 2,6 miliar, yang waktu itu dipimpin oleh sepupu Musk sendiri. Kesepakatan itu sempat digugat pemegang saham Tesla, tapi akhirnya tetap berjalan.

0 Komentar