Sidik, salah satu warga pribumi Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, tidak memiliki tempat tinggal yang layak. Bersama istri dan tujuh anaknya, Sidik harus berpindah-pindah tempat tinggal di emperan, jauh dari kelayakan hidup yang semestinya.
Beginilah kondisi tempat tinggal Muhamad Sidik (46 tahun), warga asli Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon. Ia bersama keluarganya tinggal di emperan halaman rumah orang lain di sekitar Jalan Kebon Blimbing. Kondisi ini cukup memprihatinkan di tengah hiruk pikuk Kota Cirebon.
Di kota yang terus berkembang, masih ada keluarga yang hidup dalam ketidaklayakan tanpa memiliki rumah. Istri dan tujuh anaknya yang masih kecil harus tinggal di tempat beralaskan tanah, tanpa akses listrik dan air bersih.
Baca Juga:Kendaraan Pemudik Padati Rest Area 207 Tol Palikanci – VideoBupati Imron Pastikan Kelancaran Arus Mudik Lebaran – Video
Bahkan untuk kebutuhan mencuci, mereka hanya bisa memanfaatkan tetesan air hujan yang ditampung dengan bak plastik. Sidik mengaku, sebelumnya mereka sering berpindah-pindah tempat tinggal dan mengontrak rumah. Namun, himpitan ekonomi membuat mereka semakin sulit. Saat ini, Sidik bekerja sebagai buruh marbot dengan honor Rp600 ribu per bulan dan menjadi hansip pada malam hari dengan tambahan Rp250 ribu per bulan. Penghasilan tersebut harus ia perjuangkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Keprihatinan yang dialami keluarga Sidik perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Cirebon. Kehadiran pemerintah diharapkan bisa mengatasi permasalahan sosial ini dan mencarikan solusi agar keluarga Sidik bisa mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak.