Aksi demonstrasi menolak Undang-Undang (UU) TNI nampak semakin meluas, salah satunya di Gedung DPRD Majalengka, Senin sore. Aksi massa semakin memanas pasca membakar ban dan menggeruduk hingga menjebol blokade yang dilakukan aparat kepolisian.
Gelombang protes atas pengesahan Undang-Undang TNI kembali terjadi di depan Gedung DPRD Kabupaten Majalengka, Senin sore. Massa sempat dorong-dorongan, kemudian membakar ban dan menyanyikan lagu Bayar Bayar yang dipopulerkan Sukatani.
Pantauan RCTV, massa memakai baju hitam-hitam sembari orasi dan membentangkan berbagai spanduk bertuliskan “Kembalikan TNI ke Barak”, “Tolak UU TNI”.
Baca Juga:Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Di Samsat Ciledug Meroket – VideoPedagang Musiman Mulai Menjamur Di Jalur Pantura – Video
Salah satu massa aksi, Anwar Yusuf, menyebut UU TNI yang baru disahkan ini membuka pintu bagi militer kembali ke ranah sipil hingga mengancam demokrasi yang sudah diperjuangkan. Melalui aksi ini, mereka tidak ingin Indonesia kembali layaknya masa Orde Baru dan Dwifungsi TNI bangkit kembali.
Sementara itu, atas pengesahan UU TNI tersebut, mahasiswa sangat menyoroti fungsi dari DPR itu sendiri. Dengan begitu, mahasiswa juga mendesak agar setiap kebijakan pemerintah bisa melibatkan partisipasi publik serta memberikan keterbukaan dan transparansi, terutama kebijakan yang berdampak luas terhadap masyarakat sipil.