RADARCIREBON.TV- Bayangin lagi di tengah keramaian, tapi cuma kamu yang bisa denger suara tertentu, sementara orang lain nggak.
Keren, kan? Nah, tim peneliti dari Penn State baru aja mengembangkan teknologi audio yang bisa melakukan hal itu.
Bahkan, suara yang dikirim bisa “belok” untuk menghindari halangan sebelum sampai ke pendengar yang dituju!
Baca Juga:Bonus Hari Raya Ojol Cuma Rp50 Ribu? Pemerintah Siap Cek KebenarannyaKolesterol Tinggi Bisa Ditaklukkan! Simak Cara Mudahnya di Sini
Teknologi ini dijelaskan dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences, seperti yang dikutip oleh Futurism.
Menurut salah satu penelitinya, Jiaxin Zhong, mereka menciptakan semacam headset virtual yang bikin seseorang bisa mendengar suara eksklusif di tengah keramaian, sementara orang di sekitarnya nggak bisa denger sama sekali.
Jadi, gimana cara kerja teknologi ini? Zhong dan rekannya, Yun Jing, menggunakan gelombang ultrasonik buat “membungkus” suara.
Suara itu nggak akan terdengar di perjalanan, tapi pas sampai ke tujuan, gelombangnya baru bisa didengar. Ini memungkinkan pengiriman suara ke titik tertentu atau hanya ke satu orang di tengah banyak orang.
Biasanya, gelombang suara menyebar saat bergerak, apalagi yang berfrekuensi rendah. Nah, biar suara nggak bocor ke mana-mana,
mereka menggunakan gelombang ultrasonik (frekuensi di atas 20 kHz, yang nggak bisa didengar manusia) sebagai “kendaraan” buat mengantarkan suara. Jadi, sepanjang perjalanan, suara itu sunyi, tapi di titik sasaran, baru bisa terdengar.
Kerennya lagi, mereka menemukan cara supaya gelombang ultrasonik ini bisa berbelok dengan bantuan teknologi bernama acoustic metasurfaces.
Baca Juga:Lebaran Tanpa Takut Kolesterol: 7 Makanan Ini Bikin Kamu Tetap Happy!Acha Septriasa Jadi Istri Vino G. Bastian di Film Qodrat 2, Chemistry Memukau Tuai Pujian
Prinsipnya mirip kayak lensa yang bisa membelokkan cahaya, tapi ini berlaku buat suara. Mereka juga menggunakan trik pemrosesan suara dengan menembakkan dua gelombang ultrasonik berbeda, misalnya 40.000 Hz dan 39.500 Hz.
Saat keduanya bertemu, tercipta gelombang suara baru dengan frekuensi yang bisa didengar manusia, misalnya 500 Hz.
Hasilnya? Mereka bisa bikin “kantung audio” alias area di mana suara hanya terdengar di titik tertentu, sementara di luar titik itu tetap hening.
Saat ini, teknologi ini bisa menciptakan zona suara berdiameter sekitar 0,9 meter dengan kebisingan 60 desibel (setara dengan suara percakapan biasa).
Walaupun masih butuh pengembangan lebih lanjut, para peneliti udah punya bayangan gimana teknologi ini bisa dipakai.
Misalnya, buat pengalaman audio eksklusif di museum atau perpustakaan tanpa ganggu orang lain, atau bahkan buat menciptakan zona anti-bising di tempat ramai seperti taman kota. Bisa dibilang, ini kayak fitur noise-cancelling, tapi berlaku di area yang lebih luas!