RADARCIREBON.TV- Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru-baru ini bertemu dengan Meta untuk membicarakan soal aturan keselamatan anak di internet. Meta, yang punya Instagram dan Facebook, pun buka suara tentang pertemuan yang diadakan minggu lalu.
Simon Milner, Wakil Presiden Kebijakan Publik Asia Pasifik untuk Meta, bilang kalau mereka mendukung regulasi yang bikin internet lebih aman untuk remaja. Tapi, dia juga bilang kalau membatasi akses ke teknologi bukanlah solusi yang tepat.
“Meta mendukung regulasi yang bertujuan untuk keselamatan remaja di dunia maya, tapi membatasi akses teknologi buat jutaan remaja di Indonesia bukanlah jalan keluarnya,” ujar Milner.
Baca Juga:Bayar Hanya Pajak 2025 Saja! Gubernur Jabar Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Jangan Sampai Kelewatan!Ternyata Ini 6 Penyebab Diare Saat Puasa! Yuk Cegah Biar Gak Bolak-Balik ke Toilet
Dia juga bilang kalau penting banget ada transparansi dalam bikin aturan baru. Menurutnya, pemerintah sampai sekarang belum membagikan rancangan regulasi secara terbuka.
“Memang kami hargai pertemuan dengan Menkomdigi kemarin, tapi kami sayang banget sampai sekarang pemerintah belum membagikan rancangan regulasinya ke publik. Kami berharap pemerintah bisa kasih draft itu ke pihak terkait dan adakan konsultasi publik yang transparan, biar orang tua, organisasi, dan pelaku industri bisa kasih masukan,” lanjutnya.
Menurut Milner, aturan soal keselamatan anak di internet harus melibatkan pendekatan yang lebih luas dan menyeluruh.
Meta sendiri merasa verifikasi usia di toko aplikasi dan sistem operasi adalah cara yang paling efektif buat melindungi anak-anak di dunia digital.
“Kami percaya kalau verifikasi usia di toko aplikasi dan sistem operasi adalah solusi yang lebih efektif untuk mendukung orang tua dan jaga keselamatan anak-anak di dunia digital,” jelasnya.
“Meta sudah komitmen untuk jaga keselamatan pengguna muda. Kami nggak nunggu regulasi buat ngelakuin itu. Kami sudah bangun berbagai fitur keamanan di aplikasi kami, seperti Teen Accounts di Instagram yang sudah diluncurin di Indonesia,” tambahnya.
Soal transparansi yang diminta Meta, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid cuma bilang singkat kalau platform sudah diundang. “Diundang kok,” katanya pada Selasa (18/3/2025).
Baca Juga:Sering Susah BAB Saat Puasa? Ini Penyebab dan Cara Ampuh Mengatasinya!Waspada! Kebiasaan Pakai Headset Bisa Bikin Tuli di Usia Muda, Begini Cara Mencegahnya!
Sementara itu, Komdigi sedang nyiapin aturan baru buat perlindungan anak di internet. Mereka udah bentuk Tim Penguatan Regulasi Perlindungan Anak di Ranah Digital.
Meutya menjelaskan tim ini bakal fokus untuk memperkuat regulasi, meningkatkan pengawasan, dan menindak konten berbahaya supaya anak-anak bisa lebih aman saat berselancar di dunia maya.
Langkah ini juga sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menegaskan pentingnya perlindungan anak di dunia digital. Presiden juga minta regulasi ini selesai dalam waktu 1-2 bulan, kira-kira sekitar Maret-April.
“Kita nggak bisa biarin anak-anak tumbuh di dunia digital yang penuh ancaman. Pemerintah hadir untuk pastiin mereka terlindungi. Tim ini bakal kerja keras untuk memperkuat regulasi, meningkatkan pengawasan, dan menindak konten berbahaya supaya anak-anak Indonesia bisa berinternet dengan aman,” kata Meutya.