Waduh, Layanan Pemeliharaan  PJU se-Kuningan Terancam Lumpuh. Ini Penyebabnya.

Layanan Pemeliharaan  PJU se-Kuningan Terancam Lumpuh
Layanan Pemeliharaan  PJU se-Kuningan Terancam Lumpuh
0 Komentar

Kuningan – Layanan gerak cepat pemeliharaan PJU yang dimotori Kabid Perparkiran dan Prasarana Dishub Kuningan Muhammad Khadafi Mufti terancam lumpuh, lantaran Biaya Operasional yang tak kunjung dikucurkan Pemkab ke Dishub Kuningan.

Layanan ini sangat vital karena PJU merupakan Fasilitas umum yang sangat penting, menerangi jalan Nasional, Provinsi, Provinsi, Kabupaten , jalan pedesaan, hingga PJU di obyek vital dan Pemerintahan.” ungkapnya.

Hal ini disampaikan Khadafi, disela briefing para petugas layanan, Rabu (12/04) yang terbiasa mobile setiap hari, menindaklanjut setiap aduan masyarakat terkait masalah PJU yang tersebar di 18.835 titik se-Kuningan.

Baca Juga:DPRD RI Desak Hukuman Berat Bagi Polisi Pelaku KejahatanIni Kata Polisi Soal Direktur Klub Sepak Bola Ditangkap

“BOP ini sangat vital, karena digunakan untuk biaya pembelian peralatan listrik, biaya bahan bakar dan pemeliharaan kendaraan layanan PJU dan kendaraan Dinas petugas, serta terhambatnya pembayaran tunjangan kinerja berbasis resiko kepada petugas lapangan, total 27 orang sebagian besar THL. Mohon diperhatian Pemda”, ujar Khadafi.

Padahal saat ini, lanjut dia, jajarannya sedang bekerja keras, turut serta mencapai target kerja 100 hari pertama kinerja Bupati Dian Rachmat Yanuar dan Wabup Tuti Andriani, memperlancar arus mudik yang akan segera berlangsung.

Setiap hari, rata-rata pengaduan PJU mencapai 11 titik. Dalam kondisi seperti ini, pihaknya tetap berkomitmen akan melayani kerusakan ringan pada PJU, adapun sejumlah kerusakan berat yang tak bisa ditangani, semua pihak terkait dimohon bersabar. Karena akan dikerjakan setelah pembelanjaan komponen dilakukan.

“Kami tetap melayani kerusakan ringan yang bisa diatasi teknisi, karena stok komponen peralatan PJU pengganti sudah habis.” tegasnya.

Selain PJU, BOP juga digunakan untuk cetak karcis retribusi parkir yang sangat penting untuk mendongkrak PAD di bidang jasa yang satu ini.

Untuk mencari solusi, Khadafi telah menemui Bupati Kuningan untuk membahas hal ini. Pihaknya juga menghubungi Komisi 3 DPRD Kuningan untuk menjadi bahan perhatian dan pengawasan di legislatif.

Terbaru, di bulan ramadan, petugas lapangan menemukan beberapa penyebab matinya lampu di sejumlah Desa. Salahsatunya cukup mengagetkan, KWh meter PJU dipakai untuk keperluan listrik lapak UMKM. Dampaknya, aliran listrik mati karena kekurangan daya. Jika dibiarkan cara ini dapat merusak perangkat maupun komponen PJU. Serta bisa mengakibatkan membengkaknya tagihan listrik yang akan menambah beban APBD Kuningan.

Baca Juga:Kata Erick Thohir Jordi Fruyff Bisa Membawa Sepak Bola Indonesia MenduniaWarga Pabedilan Pertanyakan Keberpihakan Perusahaan dan Industri di Timur Cirebon

Temuan lainnya, adalah kasus pencurian komponen PJU, seperti sensor, konektor, hingga kabel. Pencurian komponen berdampak fatal, PJU mati total.

Perlu pengawasan bersama terhadap PJU yang ada di Kuningan, untuk menjaga fasilitas umum ini tetap beroperasi pada malam hari.

Terkait temuan sambungan listrik diluar keperluan pju, dishub berharap pengelola pasar UMKM, berkoordinasi dengan pihak Desa , untuk penyediaan sambungan listrik baru, di pasar kreatif tersebut.

Menanggapi beberapa temuan ini, diharapkan peran pengawasan bersama dari pihak Desa, pihak keamanan dan peran aktif masyarakat untuk menjaga fasilitas umum.

“Kami memiliki 2 kendaraan layanan PJU. Satu dalam kondisi layak, dan satu dalam kondisi rusak.” Pungkasnya. (Bubud Sihabudin)

0 Komentar