Hujan Es Landa Sleman Yogjakarta, Ini Penjelasan BMKG

Hujan Es Landa Sleman Yogjakarta
Hujan Es Landa Sleman Yogjakarta
0 Komentar

Beredar hujan lebat disertai butiran es melanda Sleman, Yogyakarta, & Bantul pada 11/3 Sore. Dari beberapa sumber yang diolah, Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta International Airport (YIA) yakni Warjono menjelaskan

“Intinya, ada awan Cumulonimbus yang terbentuk di Jogja, kelembapan tinggi, panas tinggi, sehingga terbentuk awan tinggi yang menyebabkan hujan es disertai angin petir,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis pada 12/3. Selain butiran es & hujan deras, angin kencang menyebabkan pohon tumbang, parkiran roboh, & benda-benda bertebaran.

Adapun BMKG mengidentifikasi bahwa fenomena tersebut dipengaruhi oleh sirkulasi siklonik di barat Kalimantan, yang memicu belokan angin (shearline) di sebagian besar wilayah Jawa & DIY. Pukul 10.00 WIB, pemanasan di permukaan terjadi dengan kelembapan udara mencapai 70-95% pada ketinggian 1,5 hingga 5 kilometer, yang kemudian memicu pertumbuhan awan menjulang tinggi.

Baca Juga:Presiden Himbau Perusahaan Penyedia Jasa Transportasi Online Beri Bonus Hari Raya Kepada MitraWaduh, Layanan Pemeliharaan  PJU se-Kuningan Terancam Lumpuh. Ini Penyebabnya.

Sekitar pukul 14.00 WIB, awan bergerak dari Kulon Progo menuju Sleman, Kota Yogyakarta, & Bantul, membawa butiran es yang terbentuk di lapisan awan setinggi 15 km, dengan suhu puncak mencapai -72,5 derajat celsius. Angin bertiup dari barat dengan kecepatan 25 knot & semakin kuat saat memasuki wilayah Sleman & Kota Yogyakarta. Radar cuaca mendeteksi butiran hujan berukuran besar dengan intensitas 50-60 DBZ, menandakan kemungkinan hujan es.

Biasanya hujan es mencair sebelum mencapai ke permukaan. Namun, pada kejadian ini, hambatan gesekan atmosfer lebih sedikit. “Hambatan berupa gesekan tidak banyak sehingga sampai ke bawah ada yang sebesar kelereng,Bahkan lebih besar,” imbuhnya.

0 Komentar