Sejak pemerintah menetapkan harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram, petani di Majalengka merasakan keuntungan yang lebih besar. Dalam satu hektar lahan, petani bisa memperoleh keuntungan hingga Rp40 juta, meningkat sekitar 30% dibandingkan sebelumnya, dengan hasil panen yang langsung diserap oleh Bulog.
Saat ini, wilayah Kecamatan Kertajati, Majalengka telah memasuki musim panen pertama. Salah satu desa yang sedang panen raya adalah Desa Mekarjaya.
Seorang petani setempat, Edi Supriyadi, mengungkapkan bahwa dari total 11 hektar lahan yang digarap, tiga hektar sudah dipanen dengan hasil yang melimpah. Rata-rata satu hektar lahan menghasilkan delapan ton gabah, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai tujuh ton per hektar. Dengan hasil panen yang lebih tinggi dan harga yang lebih stabil, ia dapat meraup keuntungan hingga Rp40 juta per hektar.
Baca Juga:Sampah di TPS Desa Bendungan Luber – VideoNgabuburit di Pantai Baro Gebang – Video
Dengan adanya kebijakan pemerintah yang membeli gabah langsung melalui Bulog, para petani merasa terbantu karena mereka tidak kesulitan menjual hasil panennya. Harga gabah yang sudah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram memberikan jaminan kepastian harga, sehingga petani tidak dirugikan oleh permainan tengkulak.
Bupati Majalengka, Eman Suherman, menegaskan bahwa petani tidak boleh menjual gabah di bawah harga yang telah ditetapkan pemerintah. Begitu pula dengan tengkulak dan Bulog, mereka tidak diperbolehkan membeli gabah di bawah Rp6.500 per kilogram.
Dengan dukungan kebijakan pemerintah ini, diharapkan petani bisa lebih sejahtera, serta harga gabah tetap stabil dan menguntungkan. Kebijakan ini juga diharapkan dapat mendorong kemajuan sektor pertanian di Majalengka.