RADARCIREBON.TV- Hasil TikTok di Amerika Serikat masih belum pasti. Meskipun pemblokiran nasional layanan itu dilepaskan pada Januari lalu oleh Presiden AS Donald Trump, statusnya baru akan diumumkan setelah penundaan, mungkin pada April mendatang.
Perusahaan AS sudah mulai membuat aplikasi pengganti untuk TikTok di tengah ketidakpasitan itu. Substack, alat yang selama ini digunakan oleh penulis newsletter gencar, merilis fitur video yang mirip dengan TikTok dan menjanjikan penghasilan bagi kreator.
Presiden Amerika Serikat (AS) waktu itu, Donald Trump, mengatakan kalau pemerintahannya sudah ngobrol dengan empat kelompok berbeda soal kemungkinan jual TikTok. Ya, nasib TikTok di AS memang sempet nggak jelas.
Baca Juga:Ini Dia! 6 Gejala Awal Kanker Usus yang Sering Diabaikan!Waspada! Kanker Kolorektal Mengintai Usia Muda di Indonesia!
Aplikasi itu, yang aslinya dari China dan dimiliki ByteDance, sempet kena blokir di AS beberapa jam pas Januari lalu. Tapi nggak lama kemudian, Trump langsung cabut pemblokirannya dan ngasih perintah eksekutif buat nunda aturan itu selama 75 hari.
Selama masa itu, pemerintah AS dan TikTok terus negosiasi biar aplikasi tersebut tetap bisa jalan di sana. Trump maunya sih kepemilikan TikTok di AS minimal 50% dipegang sama investor dari AS sendiri.
Saat ditanya wartawan soal kapan deal ini bakal diumumin, Trump cuma jawab santai, “bisa jadi.”
“Kami lagi negosiasi sama empat kelompok. Banyak yang tertarik buat beli TikTok, dan semuanya bagus,” kata Trump.
Sementara itu, pihak TikTok dan ByteDance sendiri belum kasih komentar apa-apa soal ini.
Beberapa nama emang sempet dikabarkan tertarik buat beli TikTok, kayak pemilik klub baseball Los Angeles Dodgers, Frank McCourt; co-founder Reddit, Alexis Ohanian; sampai YouTuber terkenal, MrBeast. Gimana akhirnya? Ya, kita lihat aja nanti gimana kelanjutannya!