RADARCIREBON.TV- Secara sederhana, blockchain adalah sistem penyimpanan data digital yang terdesentralisasi, di mana setiap transaksi dicatat dalam blok yang saling terhubung dan tidak dapat diubah. Ini adalah salah satu teknologi baru yang semakin populer dan digunakan dalam berbagai industri, mulai dari keuangan hingga game. Teknologi ini menawarkan efisiensi, keamanan, dan transparansi yang dapat diterapkan dalam berbagai industri.
Istilah-istilah yang digunakan dalam blockchain masih terdengar rumit dan membingungkan bagi banyak orang. Ada beberapa istilah penting yang harus Anda pahami jika Anda tertarik dengan teknologi blockchain. Simak lima istilah penting ini untuk lebih memahami teknologi masa depan!
1. Smart contract
Program komputer berbasis blockchain yang disebut smart contract secara otomatis mengeksekusi perjanjian ketika syarat yang ditentukan telah terpenuhi. Konsep ini pertama kali dibuat oleh Nick Szabo pada tahun 1994 dengan tujuan untuk mengurangi kebutuhan akan perantara pihak ketiga dalam berbagai jenis transaksi. Setelah diterapkan di blockchain, kontrak pintar tidak dapat diubah atau dimanipulasi. Transaksi menjadi lebih cepat, aman, dan transparan berkat sistem ini.
Baca Juga:Yuk Kenali Pause Numérique: Tren Rehat Sejenak dari Hiruk Pikuk Media Sosial yang Perlu DicobaMana yang Lebih Terbaik? Ini Dia 4 Perbedaan Mencolok antara Infinix GT Dan Note
Misalnya, dalam bidang keuangan, asuransi, manajemen rantai pasokan, dan banyak lagi, smart contract telah digunakan dalam beberapa tahun terakhir. Mereka dapat memastikan bahwa pembayaran dilakukan hanya setelah semua persyaratan hukum dipenuhi dan properti secara otomatis berpindah kepemilikan kepada pembeli.
2. Consensus mechanism
Dalam blockchain, mekanisme konsensus digunakan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang dicatat di jaringan adalah valid dan mencapai kesepakatan bersama. Karena blockchain bersifat terdesentralisasi, tidak ada satu pihak yang bertanggung jawab atas data, sehingga mekanisme konsensus diperlukan untuk mencapai kesepakatan tanpa memerlukan otoritas pusat. Proof of Work (PoW) dan Proof of Stake (PoS) adalah dua mekanisme konsensus yang paling sering digunakan.
Proof of Work (PoW) digunakan oleh Bitcoin dan membutuhkan penambang untuk memecahkan teka-teki matematika rumit untuk menambahkan blok baru ke blockchain. Proof of Stake (PoS), di sisi lain, menggunakan validator yang memiliki sejumlah cryptocurrency sebagai taruhan (stake) untuk validasi transaksi. Mekanisme konsensus memastikan bahwa blockchain aman dari manipulasi, serangan, atau transaksi ganda yang dapat mengganggu integritas jaringan.
3. Decentralization
Konsep utama dalam teknologi blockchain adalah desentralisasi, yang menghilangkan ketergantungan pada otoritas pusat, seperti bank atau pemerintah, untuk mengelola data dan transaksi. Dalam sistem desentralisasi, jaringan pengguna (nodes) yang tersebar di seluruh dunia yang membuat keputusan dan memverifikasi transaksi. Dibandingkan dengan sistem terpusat yang rentan terhadap penyalahgunaan atau peretasan, hal ini membuat sistem lebih jelas, aman, dan sulit dimanipulasi.
Desentralisasi memiliki banyak keuntungan, terutama dalam hal keamanan sistem karena tidak ada titik kegagalan. Jaringan tidak terganggu bahkan jika satu node gagal atau diretas. Selain itu, desentralisasi memungkinkan pengguna untuk memiliki kontrol penuh atas aset dan data mereka tanpa memerlukan perantara. Ini adalah alasan mengapa blockchain menjadi teknologi yang sangat penting dalam banyak industri, terutama di bidang keuangan.
4. Cryptocurrency
Dengan menggunakan teknologi blockchain, cryptocurrency memungkinkan transaksi yang aman, transparan, dan terdesentralisasi. Crypto tidak diatur oleh bank sentral seperti mata uang konvensional, yang memungkinkan siapa saja untuk mengirim dan menerima uang secara langsung di seluruh dunia. Meskipun Bitcoin (BTC) adalah yang paling terkenal, ada ribuan jenis cryptocurrency yang berbeda yang memiliki berbagai fungsi dan kegunaan.
Cryptocurrency memiliki dua keuntungan utama: keamanan dan anonimitas, karena transaksi diverifikasi melalui sistem kriptografi tanpa perlu mengidentifikasi identitas pengguna. Selain itu, cryptocurrency memiliki biaya transaksi yang rendah, terutama untuk pengiriman antara negara. Namun, karena volatilitas harga yang tinggi membuat aset ini berisiko, investor harus memahami cara kerjanya dan strategi investasi sebelum memasuki dunia cryptocurrency.
Baca Juga:Inilah 5 Keunggulan Janus-Pro-7B, AI Image Generator Terbaru dari DeepSeek yang Harus Diketahui!Lawan Kuman Tanpa Ribet: Ini Dia 5 Pilihan Dispenser Sabun Otomatis Terbaik yang Wajib Punya
5. Miners dan digital mining
Penambang atau individu atau kelompok yang menggunakan perangkat keras khusus untuk menyelesaikan teka-teki matematika yang kompleks dikenal sebagai penambang. Proses ini disebut penambangan digital atau penambangan digital. Tujuannya adalah memverifikasi dan menambahkan transaksi baru ke dalam blockchain. Penambang menerima imbalan dalam bentuk cryptocurrency setiap kali mereka berhasil menyelesaikan teka-teki ini dan menambahkan blok baru.
Untuk menjamin bahwa setiap transaksi tetap aman dan konsisten, digital mining berfungsi sebagai tulang punggung. Digital mining membutuhkan perangkat keras yang kuat, terutama bagi mereka yang ingin bersaing dalam jaringan yang besar. Mekanisme Proof of Stake (PoS) yang lebih hemat energi memungkinkan pengguna mengunci aset mereka untuk membantu mengamankan jaringan.
Berkembangnya teknologi blockchain akan menjadi masa depan digital, jadi sangat penting untuk memahami istilah-istilahnya. Bagi mereka yang ingin terlibat dalam dunia kripto dan Web3, jangan ragu untuk belajar lebih banyak tentang teknologi masa depan ini.