Sementara itu, akibat dari terendamnya Jalan Arjawinangun–Jagapura di Bayalangu Kidul, tidak sedikit pengendara motor yang nekat menerobosnya. Warga nekat menerobos banjir untuk bekerja, mengantar anak sekolah, ataupun berbelanja, meski kendaraannya mogok di tengah jalan hingga perlu dibantu warga sekitar.
Tidak sedikit pengendara motor yang nekat menerobos banjir di ruas Jalan Arjawinangun–Jagapura mengalami mati mesin di tengah banjir. Biasanya, hal ini disebabkan oleh luapan air banjir yang masuk ke ruang pengapian mesin hingga menyebabkan motor berhenti mendadak.
Kondisi ruas jalan yang terendam banjir hanya dapat dilalui kendaraan secara bergantian, yang diatur juga oleh warga sekitar. Banjir yang menggenang sejak Senin malam biasanya baru akan surut pada Selasa malam.
Baca Juga:Perjanjian Kerjasama Disdukcapil Dan RS Sumber Hurip – VideoOperasi Lodaya Di Ruas Tol Palimanan Kanci – Video
Warga Bayalangu, Wandi, menuturkan bahwa ia sudah membantu motor yang mogok di depan warung tempatnya bekerja sejak pukul 6 pagi. Karena sebelumnya pernah bekerja di bengkel, akhirnya ia membantu semampunya, seperti membersihkan busi motor yang terendam banjir. Tidak sedikit warga yang memberinya imbalan, meski ia tidak meminta bayaran dari bantuannya tersebut.
Akibat jalan terendam, tidak sedikit pengendara motor yang memilih lewat di pinggiran pematang sawah di sebelah barat irigasi demi menghindari ruas jalan utama yang sudah terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa. Banjir yang menjadi langganan setiap tahunnya tersebut cukup merugikan warga secara finansial, dengan terhambatnya aktivitas warga yang dapat berlangsung hingga seharian.