Dampak Proklim Bagi Desa Girinata – Video

Dampak Proklim Bagi Desa Girinata
0 Komentar

Desa Girinata, Kabupaten Cirebon, berhasil meraih Program Kampung Iklim Regional (Proklim) berkat berbagai program unggulan desa. Beberapa program tersebut meliputi Kelompok Wanita Tani (KWT), peternakan puyuh, bioflok, bank sampah, hingga penanaman cabai di setiap rumah warga. Dampak dari Proklim sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup serta membantu memenuhi kebutuhan ekonomi warga.

Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, berperan penting dalam ketahanan pangan. Mereka telah mengkomersialkan hasil pertanian mereka, sehingga keuntungannya dapat dinikmati oleh anggota KWT serta warga desa. Selain itu, desa ini juga memiliki peternakan puyuh, yang tidak hanya menghasilkan telur sebagai komoditas ekonomi, tetapi juga digunakan sebagai tambahan makanan bagi ibu hamil dan balita dalam kegiatan Posyandu yang diadakan setiap bulan.

Tak hanya itu, bioflok yang ada di Desa Girinata berisi ikan lele, nila, dan patin, yang dimanfaatkan untuk usaha peningkatan pendapatan keluarga dan UMKM dalam bentuk produk kerupuk ikan yang sudah dipasarkan. Desa ini juga memiliki bank sampah “Dewi Sri”, yang telah bekerja sama dengan beberapa dinas terkait serta Polresta Cirebon. Uniknya, hasil dari bank sampah ini dapat dimanfaatkan oleh nasabah untuk mempermudah pengurusan dokumen seperti pembuatan SIM.

Baca Juga:KNPI Siap Kawal Program Walikota dan Wakil Walikota Edo-FaridaSampah Menumpuk Di Saluran Usai Diterjang Banjir – Video

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Sri Maela, menuturkan bahwa RW 03 menjadi lokus Proklim karena memiliki berbagai fasilitas pendukung dari program unggulan desa.

Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Girinata, Akhmad Kusnaedi, menyampaikan bahwa pembinaan yang dilakukan berfokus pada perubahan perilaku, sikap, dan keterampilan petani. Targetnya adalah meningkatkan taraf ekonomi warga yang sebelumnya terdampak pandemi melalui berbagai kegiatan pertanian.

Dampak positif dari berbagai program unggulan desa dalam Proklim terlihat dalam perubahan perilaku masyarakat, khususnya dalam pengelolaan sampah. Warga kini terbiasa memilah sampah dan mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi. Selain itu, kesadaran akan kebersihan lingkungan juga semakin meningkat. Pengetahuan warga terhadap tanaman bernilai ekonomis pun bertambah, terutama dengan adanya kebijakan bahwa setiap rumah wajib menanam cabai untuk kebutuhan sehari-hari.

Dengan berbagai inovasi dan program unggulan ini, Desa Girinata terus berkembang menjadi desa yang mandiri, berkelanjutan, dan berkontribusi terhadap lingkungan.

0 Komentar