Mitos atau Fakta: Mengapa Bayam Tidak Sebaiknya Dipanaskan? Inilah Penjelasannya

Foto
Foto/Bayam (freepik.com)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Jika kita berbicara tentang jenis sayuran yang biasa diolah di Indonesia, bayam adalah salah satu yang paling sering disebutkan. tidak peduli apakah itu untuk kuah, tumis, atau bahkan keripik.

Mitos bahwa sayur bayam tidak boleh dipanaskan membuatnya semakin populer. Tidak disarankan untuk memanaskan kembali makanan yang dibuat dengan bayam.

Sebenarnya ada alasan mengapa bayam tidak boleh dipanaskan berulang kali? Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa itu dapat mengubah nutrisi menjadi racun. Apakah itu benar?

Baca Juga:Kei Car Mana yang Paling Cocok untuk Kamu: Inilah 5 Rekomendasi Populer di Jepang!Harga dan Spesifikasi Terbaru dari Suzuki Fronx, Apakah Layak untuk Dibeli?

1. Untuk alasan apa bayam tidak perlu dipanaskan?

Bayam adalah makanan favorit setiap hari karena mudah didapat dan mengandung banyak zat besi, vitamin C dan E, kalium, dan magnesium. Mampu memenuhi kebutuhan nutrisimu dengan paket lengkap ini.

Meskipun demikian, ada beberapa orang yang menyarankan untuk tidak memanaskan bayam lagi. Jeanne de Vries, profesor evaluasi diet di Wageningen University and Research, menjelaskan bahwa nitrat ditemukan dalam bayam.

Sebenarnya, bahan tersebut tidak benar-benar berbahaya. Sayuran mengandung nitrat yang baik untuk jantung dan menurunkan tekanan darah, tetapi nitrat dapat diubah menjadi nitrit oleh kondisi, suhu tinggi, atau bahkan bakteri tertentu. Selanjutnya, nitrit dapat berubah menjadi nitrosamin, yang bersifat karsinogenik.

Kenapa bayam tidak boleh dipanaskan juga karena nutrisinya. Pengolahan berulang dengan suhu tinggi dapat mengurangi nutrisi bayam. Magnesium, vitamin C, dan vitamin E adalah beberapa nutrisi yang dapat hilang.

Sebagai contoh, jika bayam direbus daripada dimasak dengan air, kadar vitamin C dapat berkurang hingga lima puluh persen. Ini karena vitamin C bersifat larut dalam air dan sangat peka terhadap panas.

2. Cara mengolah bayam dengan sehat

Dikatakan bahwa hanya pada suhu tinggi nitrat dapat berubah menjadi nitrit. Meskipun demikian, Anda tidak perlu khawatir sepenuhnya. Masalah ini mungkin tidak muncul ketika bayam diolah dengan suhu panas yang singkat. Oleh karena itu, saat mengolah bayam, disarankan untuk menggunakan metode blanching.

Jika Anda memiliki bayam yang sudah diolah, bukan berarti Anda harus membuangnya begitu saja. Sebaliknya, lebih baik memanaskannya kembali di microwave dengan api penuh; sebaliknya, gunakan kompor dengan api paling kecil.

Baca Juga:Spesifikasi dan Harga MAKA Cavalry: Akankah Layak untuk Dibeli di Tahun 2025?4 Daftar Mobil Hatchback Paling Dicari pada Awal Tahun 2025

3. Seberapa lama bayam dapat disimpan dalam kulkas?

Selain mempertanyakan alasan mengapa bayam tidak boleh dipanaskan, Anda juga harus mempertimbangkan berapa lama sayuran hijau harus disimpan untuk mempertahankan rasa dan nutrisi.

Bayam yang belum diolah dapat disimpan di kulkas selama sepuluh hari. Namun, jika disimpan bersama dengan makanan lain yang mengandung etilen, masa penyimpanannya akan sangat berkurang. Ini karena etilen dapat membuat bayam cepat rusak.

Bayam yang sudah diolah dikatakan dapat bertahan 3 hingga 5 hari di dalam kulkas jika disimpan dalam wadah kedap udara. Namun, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa harus dimakan dalam waktu 7 hingga 12 jam setelah dimasak. Lebih dari satu studi yang dilakukan pada tahun 2020 menyatakan bahwa bayam tidak boleh dikonsumsi karena potensi serangan mikroba.

Setelah Anda memahami alasan mengapa bayam tidak boleh dipanaskan, Anda dapat menerapkan metode pengolahan dan penyimpanan yang tepat. Akan lebih baik jika Anda memasak bayam dalam porsi kecil sehingga Anda tidak perlu memanaskannya lagi.

0 Komentar