Tenun Gadod, warisan budaya Desa Nunuk, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, memiliki keistimewaan tersendiri. Selain diyakini sudah ada sejak zaman kerajaan, kain ini juga kini menjadi cerminan ketahanan, kearifan lokal, dan identitas budaya masyarakat setempat.
Tak ada habisnya jika membahas keistimewaan Desa Nunukbaru, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka. Desa yang diyakini lebih tua dari Kabupaten Majalengka ini terkenal menyimpan warisan budaya yang penuh nilai dan makna, salah satunya adalah kain tradisional Tenun Gadod.
Menurut cerita setempat, Tenun Gadod sudah ada sejak zaman Kerajaan Telaga Manggung. Kain ini dibuat dari serat kapas honje dan dikenal akan kekuatannya. Hal itu sesuai dengan arti “gadod,” yang berarti kuat.
Baca Juga:Pemkab Majalengka Wakafkan Tanah di Nunuk & Cengal – VideoWarga Sambut Baik Evaluasi BRT – Video
Salah satu pengrajin, Tedi Nuryadi, menjelaskan bahwa Tenun Gadod lebih dari sekadar kain, tetapi juga menjadi simbol ketahanan dan identitas masyarakat setempat. Bahkan sebelum pakaian modern hadir, masyarakat mengandalkan Tenun Gadod sebagai sandang utama karena kenyamanan dan daya tahannya yang luar biasa.
Meskipun zaman terus berubah, para penenun tetap berusaha menjaga tradisi ini. Ilmu menenun Gadod diwariskan dari generasi ke generasi agar warisan budaya ini tetap hidup dan tidak hilang di tengah perkembangan zaman.