Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cirebon mengalami lonjakan signifikan di awal tahun 2025. Pada bulan Januari, Dinas Kesehatan mencatat sebanyak 82 kasus DBD, dan diperkirakan hingga Februari jumlahnya bisa bertambah menjadi 140 kasus. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yang hanya mencatat sekitar 24 kasus.
Meski terjadi lonjakan kasus, Pemkot Cirebon belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena masih menunggu kriteria yang ditentukan. Namun, langkah-langkah pencegahan telah dilakukan, salah satunya dengan menerbitkan Surat Edaran untuk menggerakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak serta melakukan fogging di wilayah-wilayah yang berisiko.
Salah satu lokasi yang menjadi perhatian adalah lingkungan sekolah dasar (SD), yang dianggap rentan terhadap penyebaran nyamuk penyebab DBD. Untuk itu, Pemkot Cirebon menyediakan Abate yang akan ditaburkan di bak mandi dan genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Baca Juga:Kuwu Jadi Sasaran Keluhan Masyarakat Tentang Layanan BPJS – VideoMasyarakat Danawinangun Bangun Drainase Secara Swadaya – Video
Masyarakat juga diajak untuk menerapkan pola 3M, yaitu menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi secara rutin, mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran DBD dan mencegah potensi peningkatan kasus di bulan-bulan berikutnya.