Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) Kabupaten Cirebon menegaskan bahwa ketegangan yang terjadi saat audiensi pertama dengan DPRD bukan bentuk kekecewaan terhadap dewan, melainkan akibat miskomunikasi.
Dalam audiensi pertama, terjadi ketegangan yang berujung pada aksi walkout dari para kuwu karena tidak adanya solusi yang diharapkan terkait permohonan pendampingan dalam penyelenggaraan Dana Desa. Namun, setelah dilakukan mediasi ulang, pertemuan berlangsung lebih kondusif dan menemukan titik terang.
Ketua FKKC, Muali, menyebut bahwa ketegangan yang terjadi merupakan dinamika diskusi dan akhirnya bisa diselesaikan melalui komunikasi yang lebih baik dalam audiensi kedua.
Baca Juga:Penggunaan IKD Di Kab. Cirebon Masih Rendah – VideoPemerintah Gelontorkan Dana Hibah 1 Miliar Rupiah – Video
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Nana Kencanawati, menegaskan bahwa tidak ada persoalan antara FKKC dan DPRD, dan yang terjadi hanyalah miskomunikasi dalam menanggapi aspirasi kuwu.
DPRD Kabupaten Cirebon memastikan kesiapannya untuk menampung dan mengawal aspirasi masyarakat serta kuwu, demi mendukung pembangunan desa yang lebih maju, makmur, dan sejahtera.