Ade Supriyadi, yang juga seorang pengajar, menciptakan sebuah teknik batik yang dapat digunakan dengan lebih mudah, terinspirasi dari teknik menyablon. Teknik membatik lem yang dikembangkannya ia ajarkan kepada tetangga di sekitarnya untuk membangun sebuah UMKM, hingga pernah diapresiasi oleh sebuah universitas ternama atas inovasinya tersebut.
Berkaca dari pengalaman kurang menyenangkan yang pernah dialami, Ade Supriyadi yang juga seorang guru di salah satu sekolah swasta di Kota Cirebon menciptakan teknik membatik yang terinspirasi dari proses menyablon. Teknik ini ia kembangkan hingga menjadi metode membatik dengan lem. Pada tahun 2013, ia pernah mendapatkan penghargaan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) atas inovasinya dalam pengembangan seni rupa dari batik malam ke batik lem.
Dalam proses penyempurnaan teknik ini, antara tahun 2022 hingga 2024, ia terus mengembangkan metode tersebut dari segi pewarnaan agar lebih luas dan menarik perhatian anak-anak. Selain membuka kelas gratis, ia awalnya juga mengajarkan teknik ini kepada warga sekitar rumahnya, sehingga mereka dapat menghasilkan produk batik lem dengan motif yang terinspirasi dari kegiatan keseharian warga.
Baca Juga:Perda Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Belum Disahkan – VideoParipurna Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Hasil Pilkada 2024 – Video
Karena dalam membatik motif tidak boleh sembarangan ditiru, ia juga mengembangkan motif “Lawang Sanga” dan “Jagat Cirebon,” yang telah mendapatkan hak cipta khusus dengan teknik membatik lem. Kelas membatik yang dibukanya secara gratis bertujuan untuk memperkenalkan teknik ini lebih dekat kepada masyarakat. Kelas tersebut dibuka setiap hari Sabtu, dua minggu sekali, dan bertempat di salah satu ruang pamer di Gedung Negara, Krucuk.
Harapannya, metode batik yang masih terus dikembangkan ini dapat diterima oleh berbagai pihak. Meskipun ia tidak luput dari kritik dari beberapa orang yang belum mengakui teknik membatik lem ini, ia tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasinya. Ke depannya, mereka juga akan mencoba ikut serta dalam berbagai kegiatan kesenian guna lebih memasyarakatkan batik, seperti melalui festival batik atau wisata Kampung Batik di Kota Cirebon.