Dinas Pendidikan Jawa Barat, melalui cabang dinas di masing-masing wilayah, saat ini tengah melakukan pendataan terhadap alumni yang belum mengambil ijazah mereka. Data siswa yang belum mengambil ijazah juga telah diarahkan ke cabang dinas masing-masing untuk mengetahui penyebab keterlambatan pengambilan tersebut.
Pengawas Pembina SMA Negeri 1 Babakan, Indra Yusuf, melakukan monitoring ke sejumlah sekolah setingkat SMA. Selain memberikan pembinaan kepada para guru, Dinas Pendidikan juga sedang menginventarisasi jumlah ijazah yang belum diambil oleh lulusan.
Indra menjelaskan bahwa di SMA Negeri umumnya tidak ada kendala dalam pengambilan ijazah. Namun, di sekolah swasta, banyak ijazah yang tertahan karena permasalahan administrasi, terutama terkait tunggakan biaya sekolah. Meski demikian, gubernur terpilih telah menginstruksikan agar seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, wajib menyerahkan ijazah kepada para lulusannya.
Baca Juga:Terdampak Cuaca Buruk, Nelayan Tak Melaut – VideoPeremajaan Alat Layanan Publik Di Kecamatan – Video
Dengan adanya kebijakan ini, seluruh sekolah diminta untuk aktif menginformasikan prosedur pengambilan ijazah, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Bahkan, sekolah diminta untuk melakukan pendekatan langsung kepada para alumni, termasuk mencari alamat siswa untuk menyerahkan ijazah mereka.
Sementara itu, masih terdapat problematika di beberapa sekolah swasta terkait tunggakan biaya pendidikan. Pihak sekolah khawatir jika ijazah diberikan tanpa syarat, akan berdampak pada kondisi keuangan sekolah. Saat ini, Dinas Pendidikan Jawa Barat masih menunggu hasil kesepakatan (MoU) antara Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Jawa Barat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyelesaikan persoalan ini.