Seorang pemuda asal Kuningan berhasil merakit kompor berbahan bakar minyak goreng bekas atau minyak jelantah, yang juga bisa menggunakan bahan bakar oli bekas. Kompor hemat energi ini dibuat untuk mengurangi ketergantungan pada gas LPG 3 kilogram.
Kompor rakitan ini memiliki nyala api yang tidak kalah dengan kompor konvensional berbahan bakar LPG. Adalah Muhammad Taufik, pemuda asal Bandorasa Wetan, Kecamatan Cilimus, yang berhasil menciptakan inovasi ini.
Pria yang akrab disapa Opik ini menjelaskan bahwa ide membuat kompor berbahan bakar alternatif muncul ketika ia sering membuang minyak goreng bekas dari kedai makanan yang dikelolanya.
Baca Juga:Atap Rumah Warga Ambruk Akibat Hujan Angin Kencang – VideoMasyarakat Desak Kuwu Jungjang Wetan Dipecat – Video
Ia kemudian mencari informasi di internet dan menemukan tutorial tentang cara membuat kompor rakitan berbahan bakar minyak goreng bekas.
Menurut Opik, bodi kompor ini dibuat dari cetakan semen, sementara sejumlah peralatan berbentuk pipa diperoleh dari barang-barang bekas. Tempat bahan bakarnya terbuat dari teko bekas yang telah dilubangi untuk menghasilkan tetesan menuju perapian.
Nyala api dari kompor ini dibantu dengan sebuah blower atau kipas kecil yang disambungkan ke dalam pipa, sehingga menghasilkan api yang menyerupai kompor gas pada umumnya.
Setelah sebulan menggunakannya, Opik berbagi pengalaman bahwa kompor ini sangat hemat energi. Setiap seperempat liter minyak goreng bekas atau oli mampu menyalakan tungku hingga tiga jam.
Ia dan istrinya merasa senang karena kompor ini sangat berguna untuk memasak menu-menu di kedainya yang memerlukan waktu lama dalam proses pemasakan.
Opik mengakui bahwa inovasi ini mampu mengurangi ketergantungan pada gas LPG 3 kilogram, terutama saat terjadi kelangkaan. Jika tidak memiliki minyak jelantah, ia dapat membeli oli bekas dari bengkel terdekat dengan harga Rp10.000 per lima liter, yang cukup untuk memasak selama empat hari.