Waspada! Spyware Tanpa Klik: Ancaman Baru Bagi Pengguna WhatsApp

dok.ist
ilustrasi/ freepik
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Spyware Israel menargetkan setidaknya 100 jurnalis dan masyarakat sipil yang menggunakan WhatsApp, menurut pengembang aplikasi.

Menurut WhatsApp, mereka sangat yakin sembilan puluh penggunanya menjadi sasaran dan telah disusupi spyware oleh Paragon Solutions, pembuat software peretasan asal Israel.

Tidak ada informasi tambahan yang dikirimkan WhatsApp tentang serangan tersebut, seperti siapa yang melakukannya dan dari mana korban terdampak.

Baca Juga:Kenali Pneumonia, Penyakit Mematikan yang Menyerang Barbie HsuAwas! Bahaya di Balik Kebiasaan Minum Es Teh Manis Setiap Makan, Bisa Mati Muda!

Perusahaan menyatakan bahwa mereka belum dapat menentukan siapa klien yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Seperti pembuat perangkat mata-mata lainnya, The Guardian menulis software Paragon, yang biasanya digunakan oleh klien pemerintah.

“WhatsApp menghentikan kampanye spyware oleh Paragon yang menargetkan pengguna termasuk jurnalis dan anggota masyarakat sipil. Kami telah menghubungi orang-orang yang terkena dampaknya,” jelas juru bicara WhatsApp, dikutip dari The Guardian, Selasa (4/1/2025).

Dalam pesan yang dikirim, pihak pengembang aplikasi juga menyatakan bahwa mereka telah menyurati Paragon untuk meminta mereka untuk menghentikan tindakan mereka. Selain itu, WhatsApp menjajaki opsi hukum untuk diberikan kepada Paragon.

Para ahli mengatakan penargetan ini menggunakan serangan “tanpa klik”, yang memungkinkan penyusupan terus berlangsung tanpa memaksa korban untuk mengklik link berbahaya.

Paragon memiliki kantor di Chantilly, Virginia, AS, dan menurut seorang sumber, perusahaan memiliki setidaknya 35 pelanggan pemerintah.

Namun, perusahaan tidak berhubungan dengan negara demokratis yang dituduh menyalahgunakan software mata-mata.

Pemerintah Amerika Serikat adalah salah satu yang telah menggunakan layanannya. Perusahaan diketahui memiliki kontrak senilai US$2 juta dengan divisi investigasi keamanan dalam negeri Imigrasi dan Bea Cukai AS.

Baca Juga:Benarkah Durian Bisa Bantu Tidur Lebih Nyenyak? Ini Penjelasannya!Prof. Rokhmin Dahuri Jadi Pembicara di FGD Hulunisasi Rumput Laut

Selain itu, dilaporkan bahwa pihak Bea Cukai telah mengeluarkan perintah penghentian pekerjaan untuk kotak.

karena untuk memastikan bahwa kontrak mematuhi perintah eksekutif yang dikeluarkan pemerintahan selama masa presidensi Joe Biden yang membatasi penggunaan spyware.

Hingga Donald Trump naik menjadi presiden, perintah tersebut masih tetap berlaku dan belum dicabut.

0 Komentar