Prof. Rokhmin Dahuri Jadi Pembicara di FGD Hulunisasi Rumput Laut

dok.ist
Foto/ist
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Indonesia merupakan negara produsen budidaya rumput laut terbesar kedua di dunia pada 2022, setelah Cina. Ada puluhan provinsi di Indonesia yang menjadi kawasan potensi pengembangan rumput laut.

“Industrialisasi rumput laut bisa menjadi andalan dalam ikut memperkuat ekonomi masyarakat untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Indonesia punya kawasan potensi pengembangan rumput laut yang sangat luas,” ungkap Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., anggota Komisi IV DPR RI.

Menteri Kelautan dan Perikanan di era Presiden Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri ini menyebut beberapa provinsi yang jadi kawasan potensi pengembangan rumput laut.

Baca Juga:Bina Sentra Football Academy (FA) Cirebon Angkat Bicara Soal Stadion Bima Siap-siap Ketagihan! Ini Resep Bubur Kacang Hijau yang Gampang dan Lezat!

Provinsi itu antara lain Aceh, Maluku Utara, Papua Barat, Papua, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan banyak lagi.

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara pada Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Hulunisasi Rumput Laut yang diadakan Yayasan Samudera Indonesia Timur & INDOPOSCO, Senin (3/2/2025) di Hotel Aston Grogol, Jakarta.

Pembicara lain dalam FGD tersebut yakni Ir. Nono Hartanto (Direktur Rumput Laut di Kementerian Kelautan dan Perikanan), Prof. Dr. Charlotha Irenny (akademisi dan peneliti karbon dari Universitas Pattimura), Dr. Ir. Irzal Effendi, M.S (dosen IPB University), Dr. Ir. Aji Sularso (praktisi perikanan dan kelautan). Bertindak sebagai moderator Nelly Marinda Situmorang dan MC, Amel Sannie.

Prof. Rokhmin yang juga dosen IPB University, menambahkan, kekuatan budidaya rumput laut yakni Indonesia memiliki sekitar 782 spesies rumput laut yang potensial dikembangkan.

Potensi areal budidaya luat juga sangat luas kurang lebih 12 juta hektare. Selain itu, iklim tropis mendukung budidaya rumput laut dan ada beberapa kelebihan lainnya.

“Untuk peluang, masih sangat besar karena tersedia 98 persen areal budidaya laut yang dapat dimanfaatkan. Pangsa pasar produksi olahan berbasis rumput laut sangat besar. Terbukanya kesempatan berusaha dan penyerapan tenaga kerja,” jelasnya.

Prof. Rokhmin menandaskan, biaya produksi budidaya rumput laut juga cukup murah dengan jangka waktu panen relatif singkat sekitar 45 hari.

Baca Juga:Tak Disangka, Bubur Kacang Hijau Bisa Bantu Anemia dan Buat Kulit Glowing!Benarkah Makan Bubur Kacang Hijau Bisa Nambah Darah? Ini Jawabannya!

Ada banyak materi yang diberikan Prof. Rokhmin dalam pemaparannya. Sekitar 86 lembar data-data yang disajikan sehingga sangat bermanfaat bagi peserta FGD maupun masyarakat umum.

0 Komentar