Kampung Peduli Inflasi – Video

Kampung Peduli Inflasi
0 Komentar

Dengan memanfaatkan lahan kosong di tengah permukiman perkotaan, sekelompok ibu-ibu di Kota Cirebon berhasil mengembangkan pertanian dengan menanam berbagai kebutuhan sembako. Tanaman seperti bawang, cabai, dan berbagai komoditas lainnya yang sering mengalami kenaikan harga serta memicu inflasi, kini dapat dibudidayakan meskipun di lahan terbatas.

Setiap tahunnya, angka inflasi terus mengalami kenaikan, di mana komoditas sembako kerap menjadi salah satu penyumbang utama. Beberapa bahan pokok seperti cabai, bawang, dan komoditas lainnya sering menjadi pemicu lonjakan harga.

Guna meminimalisasi pengeluaran rumah tangga, kelompok wanita ini berinisiatif memanfaatkan lahan sempit di tengah kota untuk bercocok tanam. Sebuah kampung yang dikenal sebagai “Kampung Peduli Inflasi” di RW 08, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, berhasil mengembangkan pertanian di lahan sempit.

Baca Juga:KNPI Desak Dispora Transparan Soal Pengelolaan Stadion Bima oleh Pihak KetigaKetidak Merataan Dan Kurangnya Dukungan Sekolah – Video

Meski hanya memiliki luas sekitar 800 meter persegi, ibu-ibu ini tidak kehabisan akal untuk menanam berbagai jenis tanaman. Bahkan, hampir seluruh halaman depan rumah warga di kompleks perumahan ditanami berbagai tanaman seperti kangkung, tomat, bayam, pokcoy, lengkuas, daun salam, cabai, dan bawang—yang sering menjadi penyumbang inflasi akibat fluktuasi harga di pasaran.

Selain dikonsumsi sendiri, hasil panen juga dijual kepada warga sekitar. Harga yang ditawarkan hampir sama dengan harga di pasar, bahkan dalam beberapa kondisi dijual lebih murah saat harga sembako melonjak di pasaran. Dengan cara ini, ibu-ibu tidak hanya menghemat pengeluaran rumah tangga tetapi juga mendapatkan keuntungan tambahan dari hasil pertanian mereka.

0 Komentar