Sebanyak 1.800 kiloliter bantuan solar melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi akan diberikan pada beberapa nelayan yang direkomendasikan oleh DKPPP Kota Cirebon. Sementara itu, kebutuhan subsidi yang diperkirakan mencapai 5.100 kiloliter jauh dari kuota yang disediakan.
Jumlah bantuan solar bagi nelayan yang diterima DKPPP dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berdasarkan hasil rapat pada pertengahan Januari lalu didapatkan jumlahnya jauh dari kebutuhan yang diusulkan, yaitu sebanyak 5.100 kiloliter. Oleh karena itu, DKPPP Kota Cirebon harus kembali mengajukan surat permohonan penambahan kuota subsidi.
Surat pengajuan selanjutnya akan disampaikan melalui dinas provinsi untuk diteruskan ke BPH Migas sebagai koordinator kuota subsidi, sementara Pertamina hanya sebagai operatornya. Untuk kuota awal tahun sendiri, akan didistribusikan kepada beberapa nelayan di Kota Cirebon yang berhak menerima bantuan, dengan kriteria pemilik kapal dengan berat kurang dari 30 gross ton (GT).
Baca Juga:Umat Tionghoa Merayakan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili – VideoPolisi Bantu Wisatawan Yang Kendaraannya Mogok – Video
Untuk awal tahun 2025, BPH Migas memberikan bantuan solar pada nelayan dengan besaran subsidi 1.800 kiloliter. Sementara itu, alokasi subsidi di triwulan pertama akan didistribusikan sebanyak 700 kiloliter.
Dua golongan nelayan Kota Cirebon yang berhak mendapatkan solar bersubsidi, di antaranya pemilik kapal besar dengan berat kurang dari 30 gross ton dan nelayan kecil dengan berat kapal kurang dari 5 gross ton, akan mendapatkan rekomendasi penerima subsidi. Nelayan yang sudah mendapatkan surat rekomendasi penerima subsidi solar dari DKPPP dapat menukarkannya melalui SPBU yang terdaftar.