Olahan ikan menjadi salah satu menu yang wajib disajikan saat malam Imlek, baik di rumah-rumah warga etnis Tionghoa maupun di restoran-restoran. Permintaan ikan di kios-kios sekitar Pasar Kanoman mengalami kenaikan mulai dari dua minggu sebelum Imlek, dengan permintaan yang lebih dominan berasal dari restoran-restoran yang membutuhkan beberapa jenis ikan tertentu.
Kesempatan ini menjadi berkah tersendiri bagi pedagang ikan di sekitar Pasar Kanoman, seperti yang dirasakan oleh Lastri, yang mencatatkan kenaikan omzet dagangannya sejak dua minggu menjelang Imlek. Permintaan ikan lebih banyak berasal dari restoran-restoran bernuansa Tionghoa di Kota Cirebon. Setiap hari, restoran-restoran ini membutuhkan sekitar 10 hingga 15 kilogram untuk tiap jenis ikan, seperti bandeng, kakap merah, kakap putih, barramundi, dan kerapu. Sementara itu, untuk kebutuhan keluarga, biasanya membeli sekitar 2 hingga 5 kilogram ikan.
Meskipun permintaan meningkat, harga ikan menjelang Imlek tidak mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan hari biasa. Di beberapa kios di Pasar Kanoman, harga bandeng dibanderol antara Rp 35.000 hingga Rp 40.000, kakap merah Rp 65.000, kakap putih Rp 45.000, dan ikan barramundi Rp 65.000. Lastri mendapatkan pasokan ikan dari sekitar Kabupaten Cirebon, seperti Indramayu dan daerah sekitarnya.
Baca Juga:Ribuan Warga Hadiri Senam Ala Dahlan Iskan di The Emeralda Resort PadalarangSampah di TPS Gebang Kulon Menggunung Setinggi 2 Meter – Video
Meski pedagang merasakan kenaikan omzet menjelang Imlek tahun ini, angka tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan penjualan pada malam Tahun Baru lalu. Menyantap ikan pada malam Imlek bukan hanya sebagai tradisi, tetapi juga sebagai simbol harapan agar dapat memperoleh keberuntungan, kemakmuran, dan kesejahteraan di tahun yang baru.