Ungkapan Bakti Leluhur Dengan Gin Swa – Video

Ungkapan Bakti Leluhur Dengan Gin Swa
0 Komentar

Gin Swa merupakan salah satu tradisi warisan warga etnis Tionghoa sebagai penghormatan terakhir bagi leluhurnya yang hendak dikremasi dalam sebuah upacara pemakaman tradisional. Pengrajin Gin Swa sendiri semakin jarang ditemui, dan salah satunya adalah Acin, yang melanjutkan usaha sekaligus tradisi membuat perlengkapan Gin Swa di salah satu gang di Jalan Kebon Pring, Pekalipan.

Salah satu pengrajin Gin Swa, atau secara harfiah dapat berarti Gunung Emas, adalah Sukeiwan Pranoto atau akrab dipanggil Acin Ley. Ia masih meneruskan tradisi serta usaha turun-temurun dari kakek dan ayahnya tersebut di sebuah gang di Jalan Kebon Pring Pekalipan. Gin Swa sendiri dapat dibanderol hingga 7 juta per paketnya, dan biasanya berupa rumah-rumahan hingga replika dari berbagai barang kebutuhan yang akan dibakar bersama dengan jenazah.

Selain sering dibutuhkan saat prosesi pemakaman tradisional Tionghoa, Gin Swa juga sering dipakai pada saat Ceng Beng, yang merupakan upacara perwujudan dari sikap masyarakat Tionghoa yang sangat mencintai dan menghormati leluhurnya, yang tahun ini akan diselenggarakan sekitar bulan April mendatang. Permintaan pembuatan properti di saat Ceng Beng biasanya berupa kebutuhan sehari-hari untuk para leluhur.

Baca Juga:Pemerintah Kab. Cirebon Melaunching Aplikasi Baridin – VideoJalan Amblas Tergerus Aliran Sungai Agung – Video

Karena membutuhkan estetika seni dalam membuat sebuah Gin Swa, pekerja yang dimilikinya hanya tersisa 2 orang yang berasal dari tetangga di sekitar tempat tinggalnya. Mereka juga pernah bekerja untuk bapak dari Acin, Akiat. Kemampuan membuat Gin Swa didapatkan Acin dari sering membantu ayah dan kakeknya membuat Gin Swa, mulai dari merangkai rangka bambu hingga membuatnya menjadi berbagai macam bentuk benda.

Makna di balik pembuatan Gin Swa sendiri merupakan bentuk bakti terakhir dari warga etnis Tionghoa yang masih hidup kepada leluhur mereka. Pengrajin Gin Swa di Kota Cirebon kian jarang ditemui, karena sebagai pengrajin Gin Swa, Acin menekuni pekerjaan ini lebih karena panggilan hati untuk meneruskan tradisi sebagai keluarga etnis Tionghoa.

0 Komentar