Tahapan hasil seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama Sekretaris Daerah Kuningan tak berjalan sesuai rencana yang ditetapkan pansel. Meski tiga nama peraih nilai tertinggi dalam seleksi telah muncul sejak awal November 2024, namun hingga hari ini, 22 Januari 2025, penetapan seorang sekda definitif tak kunjung dilakukan. Seleksi terbuka Sekda Kuningan terus berpolemik dalam empat bulan terakhir.
Tahapan hasil seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama Sekretaris Daerah Kuningan tak berjalan sesuai rencana yang ditetapkan panitia seleksi atau pansel. Meski tiga nama peraih nilai tertinggi dalam seleksi telah muncul sejak awal November 2024, namun hingga hari ini, 22 Januari 2025, penetapan seorang sekda definitif tak kunjung dilakukan.
Dari pantauan RCTV sebelumnya, diketahui tiga nama peraih nilai tertinggi dari 12 kandidat pejabat eselon II Kuningan yang dinyatakan memenuhi persyaratan, yaitu Pj Sekda saat ini Asep Taufik, kemudian Kepala Bapenda Kuningan Guruh Irawan, dan Toni Kusimanto yang sekarang menjabat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat di Sekretariat Daerah.
Baca Juga:Pra Musrenbang Tingkat Kec. Susulkan Perbaikan Infrastruktur Jalan – VideoKolaborasi Lintas Sektor Untuk Atasi Bencana Alam – Video
Seleksi terbuka Sekda Kuningan diketahui terus berpolemik dalam empat bulan terakhir, jauh dari tahapan seleksi yang dijadwalkan pansel akan rampung pada 18 November lalu.
Polemik penyelenggaraan seleksi terbuka semakin kentara menjelang pelaksanaan pilkada dan setelah pilkada. Padahal, seleksi ini telah didasarkan pada sejumlah aturan, di antaranya Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020, kemudian Peraturan Kemenpan RB Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka dan Kompetitif di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Plt Kepala BKPSDM Kuningan, Purwadi Hasan Darsono, menegaskan, jajarannya telah berkonsultasi dan mengajukan surat secara resmi kepada Kemendagri terkait penetapan sekda definitif. Namun, diakuinya, upaya komunikasi kepada pemerintah pusat ini belum mendapat jawaban.
Sementara itu, pengamat kebijakan daerah, Sujarwo, menilai open bidding jabatan sekda, yang diistilahkannya sebagai orang ketiga dengan jabatan terkuat di daerah, bertujuan menentukan birokrat terbaik di lingkup Pemkab Kuningan guna memilih sosok yang dinilai layak dan mumpuni untuk memegang amanah.
Ewo berpendapat, solusi dari polemik adalah membuka ruang komunikasi. Selain melibatkan Pj Bupati saat ini, juga yang sangat penting melibatkan Bupati Terpilih, Dian Rachmat Yanuar, bersama tiga besar nama calon sekda.
Dari rekam jejak yang diketahuinya, tiga nama kandidat sekda merupakan jajaran ASN yang berpengalaman dan berprestasi di Kabupaten Kuningan.