Menghitung Defisit Kalori Saat Puasa: Berapa Banyak yang Harus Dihasilkan untuk Menurunkan Berat Badan?

Foto
Foto/Ilustrasi Buka Puasa (freepik.com)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Puasa, seperti yang dilakukan umat Islam selama bulan Ramadan, dapat membantu menurunkan berat badan dengan “bonus”, menurut penelitian.

Namun, defisit kalori adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan penurunan berat badan dengan mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari. Tidak semua orang yang puasa dapat mengalaminya.

Mau tahu berapa banyak kalori yang harus Anda hindari saat berpuasa? Berhati-hatilah!

Baca Juga:Tertarik untuk Mencoba? Ini Dia 5 Jenis Pijat untuk Menurunkan Berat Badan, Solusi Efektif dan RelaksasiBerapa Kalori yang Terbakar Saat Berenang untuk Menurunkan Berat Badan?

1. Hubungan antara puasa dan berat badan

Sebuah studi kecil menemukan bahwa puasa teratur dapat menyebabkan penurunan berat badan (Obesity, 2019).

Menurut penelitian, hewan pengerat dapat membakar lebih banyak kalori saat puasa, tetapi informasi tentang manusia tidak lengkap.

Metode ini menghasilkan penurunan nafsu makan, yang dapat menyebabkan pembakaran lemak yang lebih besar.

Berolahraga membakar kalori dari karbohidrat yang disimpan di otot, tetapi puasa membakar kalori dari simpanan lemak.

Fleksibilitas metabolisme sebuah komponen metabolisme akan meningkat saat Anda berpuasa. Ini akan membantu Anda beralih dari membakar karbohidrat untuk mendapatkan energi ke membakar lemak untuk mendapatkan energi.

Laman UC Davis Health menyatakan bahwa berpuasa akan bermanfaat karena tubuh Anda akan memanfaatkan simpanan lemak untuk energi dengan lebih cepat dan efisien.

Meskipun glukosa dari karbohidrat adalah sumber bahan bakar, ketika tidak ada glukosa, Anda akan membakar lemak untuk menghasilkan energi.

Baca Juga:Mengatasi Stagnasi Penurunan Berat Badan: Inilah 7 Strategi yang Harus Kamu CobaEts Jangan Panik! Inilah 6 Solusi untuk Mengatasi Gelembir di Perut untuk Penampilan Ideal

2. Defisit kalori saat puasa

Leona Victoria, BSc., MND, ahli gizi, menjelaskan bahwa individu yang menjalankan puasa dalam bentuk apa pun dapat mengalami defisit kalori hingga 200 kkal karena mereka kehilangan jam makan.

Namun, jika seseorang berpuasa secara berlebihan, rencana dietnya bisa gagal. Oleh karena itu, jika Anda ingin tetap mengurangi jumlah kalori Anda, rencanakan sahur dan buka puasa yang sehat dan seimbang.

3. Rekomendasi makan sahur dan buka puasa

Leona menyarankan agar orang yang puasa makan sahur dengan mengutamakan karbohidrat dan protein dengan indeks glikemik rendah agar mereka tetap kenyang lebih lama.

Untuk berbuka puasa, mulailah dengan minum satu atau dua gelas air putih untuk menghidrasi tubuh. Ini akan membuat Anda tidak terlalu lapar.

Banyak protein rendah lemak dan sayuran harus menjadi makanan besarnya.

Selain mempertahankan pola makan yang sehat, Leona menyarankan untuk melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki setelah makan selama sepuluh hingga tiga puluh menit.

Puasa dapat membantu orang yang ingin menurunkan berat badan karenanya. Ingatlah bahwa saat makan sahur dan berbuka, jumlah kalori yang dikonsumsi harus lebih rendah daripada yang diperlukan untuk memenuhi syarat defisit kalori. Ingatlah untuk rutin berolahraga untuk memaksimalkan hasil usaha Anda.

0 Komentar