Tantangan DPUTR Rawat Tanggul Sungai – Video

Tantangan DPUTR Rawat Tanggul Sungai
0 Komentar

Dampak banjir yang dirasakan warga akibat luapan sungai mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon untuk kembali memetakan kondisi bantaran sungai yang memiliki kerawanan tertinggi, khususnya akibat peralihan fungsi lahan menjadi pemukiman. Padatnya pemukiman juga menjadi salah satu penghambat perawatan tanggul sungai, yang memerlukan akses alat berat untuk perbaikan.

Pasca banjir pada Jumat lalu, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Cirebon mengidentifikasi beberapa faktor penyebab banjir, antara lain curah hujan yang tinggi di hulu sungai di Kabupaten Kuningan, yang mencapai 300 meter kubik per detik, serta perubahan tata guna lahan, sampah yang menyumbat drainase dan sungai, serta daya tampung saluran air dan sungai yang rendah akibat sedimentasi. Masalah banjir rob di muara juga turut memperburuk situasi.

Untuk mengatasi masalah ini, DPUTR berfokus pada kegiatan normalisasi dan pembangunan tanggul sungai, pemetaan titik banjir bersama BPBD Kota Cirebon, serta koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWS Cimanuk-Cisanggarung). Ini merupakan bagian dari upaya penanggulangan banjir yang dilakukan selama setahun terakhir.

Baca Juga:Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKMPotensi Kesenian Kec. Gebang Belum Dimaksimalkan – Video

Edukasi kepada warga juga sangat penting, seperti mengingatkan agar tidak menutup saluran drainase, tidak membuang sampah ke saluran drainase atau sungai, serta menyisakan sedikit lahan terbuka untuk serapan air hujan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Cirebon, Rachman Hidayat, mengungkapkan bahwa pasca banjir, pihaknya akan melakukan survei pada beberapa lokasi terdampak, termasuk memeriksa kondisi tanggul yang mungkin rusak atau retak akibat luapan air. Perawatan tanggul akan terus dilakukan meskipun dihadapkan dengan kendala seperti akses terbatas untuk alat berat di beberapa pemukiman padat yang terletak di pinggiran sungai.

Ke depan, pembangunan sistem peringatan dini yang terintegrasi di sepanjang aliran sungai sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana. Pemasangan stasiun pemantau di berbagai titik dan kerja sama antar wilayah diharapkan dapat memberikan peringatan dini yang lebih cepat dan akurat, sehingga warga dapat melakukan evakuasi dan menyelamatkan diri dari potensi bencana.

0 Komentar