Hingga Juni mendatang, warga diimbau untuk lebih tanggap terhadap bencana meteorologi, seperti banjir yang terjadi di beberapa wilayah Kota Cirebon pada Jumat lalu. Pemerintah Daerah (Pemda) juga mendorong rehabilitasi pasca-banjir bersama warga serta dinas-dinas terkait dengan menginventarisasi saluran hingga drainase yang masih terdapat tumpukan sampah sisa banjir. Sampah-sampah ini dapat mengganggu arus utama dari sungai-sungai yang melintasi Kota Cirebon.
Pasca-banjir Jumat lalu, Pemda Kota Cirebon kembali menginventarisasi bagian-bagian saluran, drainase, hingga kali yang masih terdapat sampah menumpuk. Saluran-saluran ini terhubung dengan jalur utama Kali Suba dan Kali Cipager. Sampah sisa banjir, baik yang terbawa aliran air dari hulu maupun barang-barang pribadi warga yang dibuang sembarangan, sering kali tersangkut di kolong-kolong jembatan dan menyulitkan kerja pemulihan pasca-banjir.
Untuk itu, Pemkot akan membentuk satuan tugas di tingkat kelurahan dan kecamatan yang dapat membantu warga mengangkut sampah terdampak banjir langsung menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Warga juga diminta untuk terus waspada dalam situasi tanggap siaga bencana meteorologi yang diperkirakan berlangsung hingga Juni mendatang, seperti yang terjadi di Kuningan dengan meningkatnya debit hujan hingga 300 meter kubik per detik, yang menyebabkan meluapnya hulu sungai.
Baca Juga:Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKMPotensi Kesenian Kec. Gebang Belum Dimaksimalkan – Video
Penjabat (PJ) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menyatakan bahwa karakteristik sungai di kawasan perkotaan yang sering terdapat bangunan dekat dengan tanggul dapat mengurangi efektivitas tanggul dalam menahan luapan air. Sementara itu, untuk rekonstruksi rumah terdampak bencana, mekanisme sudah diatur, tetapi dalam situasi bencana, Pemda akan membahasnya lebih lanjut.
Warga kembali diimbau untuk tidak membuang sampah langsung ke badan sungai, karena hal ini menjadi salah satu faktor penyebab banjir yang terjadi Jumat lalu. Sementara itu, untuk proses rehabilitasi wilayah, seperti pembersihan jalan hingga penanganan lainnya, warga dapat langsung melaporkannya ke Pusat Pengendalian Operasi Bencana yang berpusat di Kantor BPBD Kota Cirebon.