Meski dekat dengan Kampung Wisata Arab Panjunan, keberadaan Plaza Panjunan hanya dilengkapi dengan tambahan ornamen pohon khas Kampung Arab di sudut pertokoan tersebut. Plaza Panjunan kini hanya diisi sekitar 10 pedagang yang bertahan karena harga sewanya terbilang lebih terjangkau dibandingkan sewa kios di pasar sekitar Kota Cirebon.
Semakin tak terawat menjadi kondisi terkini Plaza Panjunan, yang kini dihuni sekitar 10 pedagang yang berjualan mulai dari aksesori hingga tas dan topi. Gedung yang terdiri dari dua lantai ini sebelumnya menjadi pusat hiburan warga Kota Cirebon pada awal tahun 90-an hingga 2000-an, dengan fasilitas seperti penjualan kaset tape, salon, kafe, tempat biliar, hingga permainan dingdong.
Sebagai warga yang tinggal di sekitar Panjunan dan juga berdagang di sekitarnya, Jamaludin cukup memperhatikan perkembangan dari Plaza Panjunan hingga kini hanya diisi beberapa kios. Tidak banyak pedagang yang bertahan lama, kecuali salah satu toko di tengah plaza yang bertahan lebih dari 15 tahun, terutama karena biaya sewanya pada Perumda Pasar Kota Cirebon lebih terjangkau dibandingkan pasar lainnya.
Baca Juga:Pondasi Jembatan Cipager Rusak Dan Membahayakan Keselamatan – VideoKoramil 0620-02 Tengah Tani Kerjabakti Bersihkan Lingkungan – Video
Menurunnya pamor Plaza Panjunan juga disebabkan oleh semakin maraknya perkembangan pusat pertokoan modern dalam beberapa tahun terakhir di Kota Cirebon, terutama pada awal tahun 2000-an. Meski terlihat semakin sedikit penyewa di Plaza Panjunan, aktivitas jual beli masih kerap ditemui saat pagi hari karena masih ada pedagang dari sekitar kabupaten yang mencari barang grosir di sana.
Cukup disayangkan, karena lokasi Plaza Panjunan terbilang cukup dekat dengan Kampung Wisata Arab Panjunan, yang terbukti dari pemasangan beberapa buah pohon di depan kios-kios yang ada di sana. Sementara itu, kondisi Plaza Panjunan belum terlihat akan mendapatkan perhatian khusus dari Pemda Kota, meski berpotensi kembali menjadi pusat niaga di dekat Kampung Wisata Arab.