Petilasan Pangeran Arya Kusuma, yang diduga sebagai mantu dari cucu Mbah Kuwu Cirebon Girang, diharapkan mendapat perawatan yang lebih memadai baik dari aparat kampung maupun pemerintah daerah. Lokasinya yang bersebelahan dengan sungai kerap kali terendam banjir akibat luapan air, seperti yang terjadi beberapa hari lalu.
Di tengah Pasar Buah Kalitanjung, terdapat sebuah kompleks makam yang diyakini juga sebagai salah satu jejak petilasan Pangeran Arya Kusuma. Menurut Kartono, salah satu pengurus makam, Pangeran Arya Kusuma merupakan mantu dari cucu Mbah Kuwu Cirebon Girang dan berasal dari Palembang. Petilasannya berupa dua buah situs dan pekakas yang terkubur di dalam sebuah bangunan di tengah makam.
Pada sekitar tahun 70-an, yang diduga sebagai petilasan dari Pangeran Arya Kusuma, pengawal, dan pekakas (kendil)-nya dipindahkan ke sebidang tanah milik pribadi dari warga, yang sejak tahun 2018 sudah digunakan sebagai makam umum bagi warga sekitar. Peremajaan di sekitar makam juga dilakukan secara swadaya masyarakat, seperti pemagaran di sekitar situs, karena sebelumnya area tersebut pernah dipenuhi oleh tumpukan sampah.
Baca Juga:Lewat Pleno, Calon Ketua KNPI Kota Cirebon Resmi DitetapkanPonpes Al Khairiyah Alami Kerugian 1,5 Miliar – Video
Perawatan di sekitar makam juga diserahkan kepada Kartono dan beberapa orang yang ia tunjuk untuk membantunya membersihkan area makam. Karena berdekatan dengan aliran sungai, kompleks makam tersebut kerap kali terendam banjir akibat luapan sungai, seperti yang terjadi beberapa hari lalu.
Dengan dibukanya petilasan Pangeran Arya Kusuma menjadi kompleks pemakaman umum yang dapat digunakan warga, diharapkan tempat ini dapat dipelihara oleh warga di sekitarnya. Terlebih, perhatian dari aparat kampung sangat diharapkan untuk perawatannya, mengingat usia Kartono yang sudah tidak muda lagi untuk mengurus petilasan tersebut.