Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Cirebon menerjang delapan desa di lima kecamatan, Sabtu siang. Dari delapan desa tersebut, dua ribu empat ratus warga terdampak dan sempat mengungsi ke sejumlah posko. Sementara itu, untuk mempercepat proses pemulihan kondisi daerah terdampak, kepolisian menerjunkan ratusan personel untuk melakukan bersih-bersih.
Penjabat Bupati Kabupaten Cirebon, Wahyu Mijaya, memastikan terdapat lima kecamatan yang terdampak banjir bandang, Sabtu siang. Dari lima kecamatan tersebut, terdapat delapan desa yang tersebar di Kecamatan Sumber, Tengah Tani, Plered, Weru, dan Kecamatan Talun. Dari delapan desa itu, korban terdampak banjir mencapai dua ribu empat ratus tiga puluh jiwa, dan enam ratus enam rumah terendam dengan ketinggian air mencapai satu setengah meter.
Pasca banjir bandang yang baru pertama kali terjadi ini, Pemkab Cirebon bersama stakeholder terkait melakukan peninjauan titik tanggul yang jebol. Pemkab juga akan melakukan normalisasi Sungai Cipager yang mengalami penyempitan dan kerap meluap saat mendapat kiriman air dari wilayah hulu. Hal tersebut akan dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk memastikan tidak lagi terjadi bencana banjir bandang.
Baca Juga:Mencoba Yang Terbaru Di Cirebon Hotway's Chicken – VideoKBM Di SDN 1 Bayalangu Kidul Masih Diliburkan – Video
Sementara itu, untuk mempercepat pemulihan kondisi daerah terdampak banjir, petugas kepolisian menerjunkan ratusan personelnya ke beberapa titik. Petugas bersama warga melakukan bersih-bersih di rumah, sekolah, hingga pondok pesantren yang menyisakan genangan dan lumpur.
Banjir bandang yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Cirebon disebabkan oleh meluapnya Sungai Cipager. Tingginya debit air dari wilayah hulu membuat sungai tak lagi mampu menampung air hingga meluap dan mengalir deras ke permukiman warga.