Status siaga bencana Kota Cirebon telah ditetapkan hingga Juli 2025. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap berbagai potensi bencana, seperti banjir, pergerakan tanah, dan lainnya.
Wilayah selatan Kota Cirebon, seperti Argasunya di Kecamatan Harjamukti, menjadi salah satu wilayah yang rawan dan harus diwaspadai karena memiliki potensi bencana alam. Salah satu ancaman utama adalah saat musim hujan, di mana volume aliran air sungai dapat meningkat secara signifikan, sehingga rawan menyebabkan tanah longsor di area dekat sungai.
Pemerintah Kota Cirebon juga telah menetapkan status siaga bencana darurat hidrometeorologi sejak Oktober 2024 hingga akhir Juli 2025. Beberapa potensi bencana yang diwaspadai meliputi banjir, pergerakan tanah, longsor, dan bencana lainnya.
Baca Juga:Prihatin Layanan Pendidikan Terganggu Karena Banjir – VideoRatusan Hektar Lahan Pertanian Rusak Akibat Banjir – Video
Masyarakat diajak untuk meningkatkan kewaspadaan dini serta melakukan langkah antisipasi dan pencegahan bencana secara mandiri maupun bersama-sama.