Di balik musibah, ada saja hikmah yang dapat diambil, baik dari korban maupun orang di sekitarnya. Seperti pada saat banjir yang sempat menggenangi beberapa daerah di Kota Cirebon, menarik pengepul rongsok untuk membeli barang-barang terdampak banjir dari warga.
Barang-barang seperti kardus basah, buku, lemari, alat-alat dapur, hingga elektronik rusak ditawarkan warga kepada pengepul rongsok.
Di salah satu gang di Mandalangan, Kota Cirebon, warga masih mengorganisir barang-barang sisa banjir pada Jumat malam lalu. Barang-barang tersebut tidak dapat digunakan karena terendam air bercampur lumpur sisa banjir, seperti kardus, buku, lemari plastik, alat-alat dapur, hingga elektronik. Hal ini menarik perhatian pengepul rongsok seperti Tohir, yang menggowes gerobaknya dari Lemahtamba, Kabupaten Cirebon.
Baca Juga:Mencoba Yang Terbaru Di Cirebon Hotway's Chicken – VideoKBM Di SDN 1 Bayalangu Kidul Masih Diliburkan – Video
Pada tahun-tahun sebelumnya, ia juga mendapat informasi wilayah yang terdampak banjir dari rekan seprofesinya untuk mencari warga yang hendak menjual barang sisa banjir mereka. Setelah mencari rongsokan di Mandalangan, rencananya ia juga akan berkeliling ke sekitar kawasan Simaja, Katiasa, hingga ke sekitar Terminal Harjamukti.
Penghasilannya pasca banjir cukup meningkat hingga Rp150 ribu, yang biasanya hanya mencapai Rp50 ribu dalam sehari. Dalam menangani barang sisa banjir, ia juga perlu membersihkan kembali barang-barang tersebut dari sisa lumpur yang biasanya menempel sebelum dijual kembali.
Barang sisa banjir seperti yang berbahan plastik dapat dibelinya dari warga seharga Rp1.500 per kilogram, dan yang berbahan besi Rp3.000 per kilogram.
Meski tertimpa musibah, kita selalu dapat mengambil hikmah dari kejadian yang sudah berlangsung, seperti pengepul rongsok yang menampung barang-barang sisa banjir warga agar tidak dibuang sembarangan.