RADARCIREBON.TV- Telegram telah berkembang menjadi alat baru untuk penipuan online. Penipu akan membuat tawaran Telegram Premium palsu untuk mendapatkan informasi akun korban.
Menurut laporan Kaspersky, ada banyak modus yang terkait dengan Telegram Premium. Olga Svistunova, pakar keamanan Kaspersky, menjelaskan bahwa penipuan ini ditemukan di seluruh dunia karena menggunakan bahasa tertentu.
Skema phishing dengan topik Telegram Premium telah dilihat dalam beberapa bahasa, menunjukkan bahwa pelaku beroperasi secara global.
Baca Juga:Ini Dia! Alasan Gorengan Jadi Hidangan Wajib di IndonesiaTernyata, Makanan Ini Rahasia Orang Korea Menjaga Tubuhnya Tetap Langsing dan Terhindar dari Obesitas
Dalam keterangan resmi yang dirilis pada hari Kamis (9/1/2025), dia menyatakan bahwa ada kemungkinan penipuan ini akhirnya akan mencapai wilayah tertentu.
Penipu menggunakan metode untuk mengirimkan pesan yang seolah-olah berasal dari orang yang terhubung dengan korbannya. Akun Telegram mungkin telah diretas sebelumnya.
Di bagian bawah pesan yang meminta masuk ke Telegram, akan ada link phishing yang berisi tawaran hadiah langganan Telegram Premium.
Pelaku dapat mengakses akun korban dengan memindai atau memasukkan kredensial korban.
Mengirimkan link palsu ke email korban adalah taktik tambahan. Tawarannya tetap sama, yaitu mendapatkan langganan Telegram Premium, tetapi Anda perlu melakukan beberapa langkah dengan mengakses situs tertentu, yang sebenarnya adalah web phishing.
Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dan skeptis terhadap tawar-menawar yang tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan selama musim liburan.
Selain itu, kata Svistunova, pastikan pengaturan keamanan dan privasi Telegram mutakhir dan perangkat Anda memiliki solusi keamanan yang kuat.
Baca Juga:Ini Dia! 15 Pekerjaan yang Akan Punah dalam 5 Tahun!7 Cara Mengatasi Sakit Leher dengan Mudah dan Ampuh
Selain itu, Kaspersky memberikan saran untuk menghindari modus Telegram Palsu. Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti:
1. Periksa ulang link yang dikirimkan, termasuk alamat yang disematkan pad hyperlink
2. Verifikasi link dari kontak
3. Berlangganan layanan melalui kanal resmi
4. Aktifkan autentikasi dua faktor untuk melindungi akun saat telah disusupi orang tak dikenal
5. Memahami metode yang digunakan pelaku kejahatan siber
6. Gunakan aplikasi resmi dari sumber yang resmi