Harga garam di tingkat petani mengalami kenaikan signifikan dibandingkan dengan harga saat panen raya di akhir kemarau lalu. Petani yang sebelumnya hanya mampu menjual garam seharga 400 rupiah per kilogram kini mulai dapat menjualnya dengan harga 650 hingga 700 rupiah per kilogram.
Dalam dua pekan terakhir, harga garam di wilayah lahan pertanian Desa Astanamukti, Kecamatan Pangenan, sudah mulai naik. Pada akhir kemarau lalu, saat panen raya, harga garam sempat merosot hingga hanya 400 rupiah per kilogram. Namun, saat ini harga garam telah mencapai 650 hingga 700 rupiah per kilogram.
Meski stok garam masih melimpah, para petani berharap harga garam dapat terus naik dan stabil. Petani juga berharap agar harga garam bisa terus meningkat, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, ketika harga garam sempat meroket hingga 4.000 rupiah per kilogram saat stok garam menipis.
Baca Juga:Reresik Masjid Di Kota Cirebon Diawali Masjid Agung Sang Cipta Rasa – VideoJalan Penghubung Suci Luwung Rusak – Video
Petani garam berharap pemerintah dapat membantu untuk mendongkrak harga garam yang selama ini menyulitkan mereka, terutama karena harga jual yang tidak sesuai dengan biaya produksi.
Penyulingan garam di wilayah Cirebon memiliki intensitas panen yang relatif singkat, sehingga sebagian besar garam yang dihasilkan bukan untuk konsumsi, melainkan untuk kebutuhan produksi. Petani baru akan memulai produksi garam sekitar bulan Mei, ketika memasuki musim kemarau.