Penjualan Cenderung Stagnan Meski Liburan – Video

Penjualan Cenderung Stagnan Meski Liburan
0 Komentar

Meski tidak sedikit pedagang yang merasakan kenaikan omzet pada libur tahun baru, namun sebagian lainnya turut merasakan penjualan yang cenderung stagnan selama musim liburan Nataru 2025. Seperti Saryati, pedagang es tape bakung yang berjualan di Krucuk, dekat gerbang perbatasan Kota Cirebon. Selain karena cuaca sering hujan, ia juga merasakan penjualan tahun 2024 kemarin cukup rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Terdapat sebagian pedagang yang merasakan penjualannya cenderung stagnan meski memasuki liburan akhir tahun. Salah satunya adalah Saryati, pedagang es tape bakung di Krucuk, dekat gerbang perbatasan Kota Cirebon. Sejak tahun 1980, orang tuanya sudah berjualan es tape bakung dan kini usaha tersebut dilanjutkan olehnya dan juga saudara laki-lakinya.

Pembuatan tapenya masih dibuat sendiri berdasarkan resep turun-temurun dari orang tuanya, yang kini dibanderol dengan harga Rp4.000 per porsinya, dan Rp3.000 jika tanpa tape. Sekali produksi, ia membutuhkan sekitar 12 kilogram ketan yang dapat dijual untuk dua sampai tiga hari ke depan, dengan waktu produksi tiga hari sebelum tapenya siap dijadikan tambahan dalam es tape bakung.

Baca Juga:Perputaran Uang Di TPI Karangreja Mencapai 1 Miliar – VideoKomisi 2 Dorong Pemerintah Bangun SPBN Di TPI – Video

Rasa es tape bakung yang manis, asam, dan segar cocok untuk menghilangkan dahaga, terutama bagi mereka yang sekadar mampir sebelum meninggalkan Kota Cirebon. Selain menjual dalam bentuk es tape, ia juga melayani pemesanan tape untuk dibawa sebagai oleh-oleh, yang diminati warga, terutama pada saat mudik Lebaran lalu, dengan harga Rp35.000 per kardusnya.

Cuaca yang kerap hujan juga menjadi salah satu tantangan bagi penjual es seperti Saryati, karena semakin sedikit orang yang mencari minuman dingin di saat hujan. Penjualan akhir liburan Nataru 2025 juga cenderung stagnan dibandingkan dengan saat liburan Lebaran lalu.

0 Komentar