Alasan Mengapa Jaringan 5G di Indonesia Masih Belum Mearata? Inilah 5 Faktor yang Mempengaruhi Penyebarannya

Foto
Foto/Ilustrasi 5G (freepik.com)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Sejak 2020, jaringan 5G telah tersebar di berbagai negara maju, tetapi di Indonesia, 5G hanya tersedia di kota-kota besar. Di sisi lain, konektivitas 4G masih digunakan oleh sebagian besar pengguna seluler di Indonesia sejak peluncurannya pada 2010.

Meskipun 5G adalah teknologi yang dapat mempermudah kehidupan masyarakat dengan kecepatan internet yang jauh lebih cepat, banyaknya perangkat yang tersedia di pasar saat ini menunjukkan bahwa teknologi ini seharusnya dapat didistribusikan secara merata di seluruh dunia. Namun, pertanyaannya adalah kenapa jaringan 5G di Indonesia belum tersebar luas sampai saat ini? Berbagi inspirasi dengan artikel ini!

1. Biaya infrastruktur untuk penyedia terbilang tinggi

Operator seluler harus mengeluarkan banyak uang untuk membangun infrastruktur 5G, yang mencakup membeli frekuensi dan membangun jaringan. Membangun 5G memerlukan infrastruktur jaringan baru, seperti base station dan perangkat pendukung lainnya, sehingga hanya penyedia seperti Telkomsel yang dapat melakukannya di kota-kota tertentu. Pengembangan 5G membutuhkan investasi besar dari operator untuk membangun infrastruktur dan membeli spektrum frekuensi, jadi pembangunannya memakan waktu. Keuntungannya belum jelas, jadi ini sulit.

Baca Juga:Membeli PS5 Bekas? Yuk Simak 7 Kekurangan dan Kelebihan yang Harus DipertimbangkanFitur dan Spesifikasi Toyota Hilux Rangga: Pilihan yang Tepat untuk Kendaraan Niaga Kamu

2. Distribusi spektrum frekuensi yang terbatas

Pemerintah Indonesia masih melakukan refarming dan penyesuaian distribusi frekuensi untuk 5G, karena beberapa spektrum masih digunakan oleh teknologi lain, termasuk 4G. Meski switching analog telah berhasil dilakukan, pemerintah masih membutuhkan waktu agar frekuensi analog lama dapat digunakan untuk menerapkan 5G.

3. Kesenjangan digital di berbagai wilayah Indonesia

Indonesia sangat luas. Internet masih tidak tersedia di sejumlah besar wilayah. Selain itu, jaringan 4G masih kurang di beberapa tempat di Indonesia, terutama di daerah pedalaman dan pelosok. Seringkali, pemerintah lebih memprioritaskan meningkatkan akses 4G daripada menerapkan 5G dengan cepat. Dengan kata lain, pemerintah lebih memprioritaskan penyebaran internet 4G secara merata di wilayah terpencil daripada menerapkan 5G dengan cepat.

4. Tantangan geografis dari luasnya wilayah Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak tempat yang berbeda. Ini membuat lebih sulit untuk menyebarkan jaringan secara merata dibandingkan dengan negara dengan wilayah daratan yang luas. Pembangunan infrastruktur jaringan terhambat oleh kekurangan listrik di beberapa daerah terpencil di Indonesia. Selain itu, pemerataan ekonomi adalah salah satu prioritas utama pemerintah, sehingga implementasi 5G tertunda. Selain itu, proses perizinan dan peraturan yang diperlukan untuk menerapkan 5G membutuhkan waktu untuk memastikan bahwa semua pihak terkait, termasuk operator, penyedia teknologi, dan pemerintah, mencapai kesepakatan tentang penerapannya.

5. Jaringan 5G mampu memberikan manfaat besar jika sudah merata

5G akan berdampak positif, meskipun terlihat sulit untuk diterapkan secara luas di Indonesia. Dengan aplikasi IoT, otomatisasi, dan VR/AR, jaringan 5G membuat pengalaman digital lebih cepat, efisien, dan terhubung secara luas. Teknologi ini juga mendukung transformasi di bidang kesehatan, industri, dan pendidikan melalui kemampuan menghubungkan banyak perangkat secara bersamaan dan kecepatan komunikasi real-time hingga 10 Gbps.

Singkatnya, penyebaran 5G membutuhkan kerja sama antara pemerintah, operator telekomunikasi, dan masyarakat. Jika 5G tersebar secara merata, masyarakat akan dapat menikmati teknologi digital yang lebih canggih dengan dampak pada segala hal, termasuk kegiatan ekonomi. Kenapa distribusi 5G di Indonesia belum merata menurut Anda?

0 Komentar