Usia tidak menghalangi Kakek Sujana untuk berdagang terompet musiman di akhir tahun. Ia tidak ingin membebani kelima anaknya yang sudah berkeluarga. Dengan sepenuh hati, ia mendorong gerobak dagangannya yang berisi terompet dan topeng dari rumahnya di Desa Jamblang menuju Desa Cipejeuh, Kabupaten Cirebon.
Sejak subuh, Kakek Sujana sudah mendorong gerobak dagangannya yang berisi puluhan terompet dengan berbagai motif dan juga topeng dari rumahnya di daerah Jamblang, Kabupaten Cirebon. Ia melintasi Jalan Raya Pantura dengan tujuan Desa Cipejeuh. Sebelumnya, ia sempat berhenti berjualan karena merantau ke Tangerang untuk berjualan kursi pada masa pandemi kemarin.
Hingga Senin siang, ia baru dapat menjual sekitar enam buah terompet kepada orang-orang yang menghampirinya selama ia berjalan mengayuh gerobaknya, yang sesekali juga ia dorong. Gerobak yang digunakannya merupakan buatannya sendiri, biasanya dipakai untuk mengangkut sampah, dengan memodifikasi sepeda bekas yang ditambahkan gerobak kayu di depannya.
Baca Juga:Suguhan Unik Kuliner Seafood – VideoPenanaman Pohon Mangrove – Video
Meski usianya sudah menginjak 79 tahun, ia tetap berusaha berjualan dan bekerja sebagai kuli harian agar tidak membebani kelima anaknya yang sudah berkeluarga. Anak-anaknya bahkan sempat melarang Kakek Sujana untuk berhenti berjualan atau merantau, mengingat kondisi kesehatannya yang mulai menurun akibat usianya yang semakin renta. Namun, Kakek Sujana bersikukuh tetap berjualan karena tidak ingin merepotkan anak-anaknya.
Selain berjualan musiman terompet di akhir tahun, ia juga sempat berjualan bendera pada bulan Agustus selama setengah bulan lamanya. Waktu berjualan terompetnya sangat singkat, hanya berlangsung selama dua hari hingga malam tahun baru. Jika barang dagangannya tersisa, maka ia hanya akan menyimpannya kembali.