RADARCIREBON.TV- Seorang pria berusia 53 tahun dari Selorejo, Sodo, Paliyan, Gunungkidul, DIY, meninggal dunia karena konsumsi belalang bulus, juga dikenal sebagai belalang setan.
Menurut AKP Solechan, Kapolsek Paliyan, korban diduga keracunan setelah makan belalang bulus bersama suaminya pada hari Sabtu, 3 Desember. Korban meninggal dua hari setelah itu.
Apakah benar bahwa mengonsumsi belalang setan dapat menyebabkan kematian?
Sejumlah ahli di Universitas Gadjah Mada (UGM) telah meneliti belalang setan, atau Aularches miliaris, serangga yang dianggap sebagai hama pertanian.
Baca Juga:Graha Yatim & Dhuafa (Gray) Ajak Ratusan Anak Yatim Ikuti Kegiatan Survival di Buper Curug Leles MajalengkaKenaikan Gaji ASN 2025 Belum Jelas, Apa yang Ditunggu Prabowo?
Menurut situs web resmi UGM, serangga ini disebut sebagai belalang setan karena memiliki mekanisme pertahanan diri yang melibatkan pengeluaran busa beracun atau cairan berbau busuk.
Namun, peneliti dari UGM menyatakan bahwa cairan berbau menyengat itu tidak berbahaya bagi manusia.
Salah satu cara mereka mempertahankan diri dari mangsanya adalah dengan menggunakan air ini.
Suara berderit atau derikan adalah bentuk pertahanan diri lainnya.
Faperta UGM menyatakan, “Oleh sebab itu belalang ini sering disebut sebagai belalang setan. Selain belalang setan, Aularches miliaris juga disebut sebagai belalang busa, belalang tutul utara atau belalang kopi.”
Berbeda dengan belalang lainnya yang biasanya gesit, belalang cerah ini bergerak sangat lambat dan hanya mampu melompat rendah dan tidak terbang.
Dalam insiden tragis ini, penting bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dan selalu mencari informasi yang akurat sebelum mengonsumsi sesuatu yang tidak biasa.
Meskipun belalang setan memiliki mekanisme pertahanan diri yang menakutkan, penelitian dari UGM menunjukkan bahwa mereka sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia.