RADARCIREBON.TV- Minyak goreng sudah menjadi sahabat setia di dapur sebagian besar rumah tangga Indonesia. Dengan bantuan ini, kami dapat mengolah berbagai jenis makanan yang membutuhkan proses menggoreng. Menurut Badan Pangan Nasional (Bapenas), populasi Indonesia rata-rata mengonsumsi 9,56 kilogram minyak goreng per kapita per tahun. Angka tersebut jelas sebanding dengan kebutuhan minyak goreng konsumsi rumah tangga Indonesia setiap tahun yang mencapai 2,66 juta ton.
Angka-angka yang luar biasa itu menunjukkan bahwa masyarakat harus tahu cara menggunakan minyak goreng yang baik. Oleh karena itu, minyak goreng tidak hanya bermanfaat tetapi juga berbahaya. Salah satu pengetahuan penting tentang minyak goreng yang mungkin belum kita pahami adalah kapan harus menggantinya setelah digunakan.
Apakah kita harus mengganti minyak secara teratur setelah memasak? Apakah kita boleh menggunakan minyak yang sama untuk menggoreng beberapa kali? Tidakkah Anda tertarik? Oleh karena itu, mari kita lihat jawabannya di bawah ini!
Baca Juga:Mari Cari Tahu Mengapa KFC Menjadi Makanan Wajib di Jepang Saat Perayaan Natal? Yuk Tumkan Alasannya!Harga HP POCO Terbaru November 2024: Lihatlah 5 Pilihan HP POCO Terbaik dan Paling Wort It!
1. Penggunaan minyak goreng berulang membutuhkan beberapa perhatian
Kita tidak perlu mengganti minyak goreng setiap kali digunakan. Menggunakan minyak goreng beberapa kali sejak pertama kali dituang memang boleh dilakukan, tetapi ada beberapa alasan mengapa Anda harus membatasi penggunaan minyak goreng bekas memasak.
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, tanda-tanda bahwa minyak goreng sisa tidak lagi dapat digunakan termasuk munculnya busa di sekitar minyak, asap berlebih, bau yang tidak sedap, dan warnanya yang sudah menghitam. Setelah itu, lebih baik mengganti minyak goreng lama dengan yang baru segera. Namun, waktu dan jenis masakan yang digoreng dipengaruhi oleh jenis minyak goreng yang digunakan.
Southern Green Industries mengatakan bahwa minyak goreng apa pun harus digunakan untuk sekitar 6 hingga 8 kali menggoreng, tetapi sumber lain, seperti Ricardo Cuisine, mengatakan bahwa itu bisa 8 hingga 10 kali.
Perlu diingat bahwa jumlah minyak goreng yang ideal hanya dua hingga empat kali lebih banyak daripada jenis makanan yang mengandung tepung, bau amis, daging, atau ikan. Jenis makanan ini tidak mengandung sisa minyak goreng.
Minyak goreng juga tidak boleh disimpan dengan sembarangan jika Anda tidak ingin merusak kualitasnya. Minyak goreng biasanya hanya bertahan tiga bulan jika dibuka di suhu luar ruangan. Jika ingin bertahan lebih lama, kita bisa menyimpannya di dalam kulkas dengan kondisi tertutup rapat selama sekitar enam hingga delapan bulan.
2. Risiko penggunaan minyak goreng berlebihan
Oleh karena itu, kita sudah mengetahui batas-batas penggunaan minyak goreng bekas pada berbagai jenis bahan makanan. Bagaimana jika kita melanggar ambang batas yang disarankan untuk penggunaan minyak sisa? Jawabannya adalah bahwa ada sejumlah penyakit berbahaya yang dapat mengancam kita.
Menggunakan minyak yang sama berkali-kali berarti harus terus memanaskan, menurut Singapore Food Agency. Bahan organik dalam minyak goreng akhirnya akan terurai dan menghasilkan beberapa senyawa yang berbahaya. Misalnya, hidrokarbon aromatik polisiklik dan aldehida, keduanya merupakan senyawa yang berpotensi menyebabkan kanker dan penyakit kardiovaskular, meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut.
Baca Juga:Vivo Y19s Telah Dirilis di Indonesia dan Menawarkan Baterai 5500mAh dengan Harga yang Terjangkau!Daftar 5 HP Infinix dengan RAM 8/256GB yang Akan Rilis 2024: Harga Bersahabat dan Berkualitas!
Selain bahaya yang disebutkan sebelumnya, menggunakan minyak goreng berulang kali dapat menyebabkan kembung. Rasa kembung yang muncul setelah makan makanan yang digoreng dengan minyak sisa dapat menyebabkan asam lambung dan sakit perut jika dibiarkan terus menerus.
3. Keuntungan penggunaan minyak goreng yang tepat
Pada dasarnya, menggunakan minyak goreng secara teratur dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan. Apakah memasak dengan minyak goreng benar-benar berbahaya bagi tubuh kita? Iya, jawabannya. Namun, manfaat spesifiknya bergantung pada jenis minyak yang kita bicarakan.
Minyak sawit adalah jenis minyak yang paling umum digunakan di Indonesia, dan menurut WebMD, manfaat utamanya adalah sebagai antioksidan. Vitamin E yang tinggi dalam minyak kelapa sawit dapat membantu sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel dari molekul yang dapat membahayakan. Kandungan vitamin A dan D juga ada, yang dapat membantu pertumbuhan dan kesehatan mata.
Selanjutnya, istilah yang sering digunakan masyarakat untuk minyak kelapa adalah medium-chain triglycerides (MCT). Menurut Piedmont, kandungan antioksidan dan omega 3 minyak zaitun dan alpukat dianggap dapat mengurangi risiko kanker. Sudah jelas bahwa penggunaan minyak-minyak ini akan menghasilkan manfaat jika digunakan sesuai dengan ketentuan, seperti suhu dan masa pakai yang tepat.
Ini adalah jawaban atas pertanyaan tentang berapa kali kita harus menggunakan minyak goreng sebelum menggantinya. Minyak goreng, jenis apa pun, memiliki persamaan dengan api. Ia akan menjadi teman yang bermanfaat jika digunakan dengan benar, tetapi lawan yang berbahaya jika digunakan terlalu banyak.