Pemerintah Kabupaten Cirebon akan mengevaluasi kualitas bangunan SMP Negeri Satu Talun yang ambruk pada Jumat siang. Kontraktor proyek pun terancam diblacklist akibat peristiwa tersebut.
Pemerintah Kabupaten Cirebon berencana untuk mengevaluasi kasus ambruknya bangunan SMP Negeri Satu Talun beberapa hari lalu. Peristiwa tersebut menyebabkan kerugian dan membahayakan keselamatan siswa serta guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Ambruknya bangunan sekolah ini bukanlah kejadian pertama. Sebelumnya, ruang kelas SMP Negeri Dua Greged juga runtuh dan menyebabkan seorang siswa cedera tertimpa atap bangunan. Dua bangunan sekolah yang ambruk pada tahun 2024 ini dibangun oleh kontraktor yang sama, sehingga pemerintah daerah perlu mengambil sikap tegas.
Baca Juga:Tarif Glamping Di Kawasan Ipukan Palutungan Kuningan – VideoDLH Dorong Kemandirian Desa Mengelola Sampah – Video
Kontraktor proyek pembangunan sekolah tersebut terancam diblacklist oleh pemerintah dan tidak dapat mengikuti lelang atau rencana pembangunan di Kabupaten Cirebon di masa depan. PJ Bupati Cirebon Wahyu Mijaya saat ini tengah melakukan evaluasi bersama sejumlah pihak terkait ambruknya bangunan sekolah.
Dalam evaluasi tersebut, elemen-elemen detail tentang kualitas bangunan dan material akan menjadi fokus, selain kompetensi kontraktor dalam melaksanakan proyek pembangunan. Tindakan tegas akan diberikan kepada kontraktor setelah proses evaluasi selesai.
Perlu diketahui, bangunan SMP Negeri Satu Talun yang ambruk ini selesai dibangun pada tahun 2021. Namun, dalam kurun waktu tiga tahun, kondisi bangunan sudah ambruk dan menyebabkan siswa menjadi korban.